Seiring perkembangan zaman, berbagai perusahaan terus berusaha untuk meningkatkan teknologi dan mengintegrasikannya dalam bisnis mereka. Hal tersebut membuat peluang bagi beberapa profesi pun semakin terbuka, salah satunya seperti Business Analyst.
Jika kamu tertarik untuk mengenal profesi yang tersebut, simak ulasan terkait Business Analyst berikut ini.
Baca juga: DevOps: Tanggung jawab, skill-set, dan 5 tools yang digunakannya
Mengenal profesi Business Analyst
Business analyst seringkali dianggap penghubung antara teknologi dan bisnis dalam perusahaan - EKRUT
Pada dasarnya analis bisnis atau Business Analyst adalah orang yang berperan untuk menjembatani kesenjangan antara teknologi dan bisnis. Seorang Business Analyst akan menggunakan data analitis untuk menilai proses, menentukan persyaratan, memberikan rekomendasi dan laporan kepada para eksekutif dan pemangku kepentingan.
Ia akan sering terlibat dengan pemimpin bisnis untuk memahami bagaimana perubahan yang didasarkan pada data dalam proses, produk, dan layanan dapat meningkatkan efisiensi atau menambah nilai. Business Analyst harus dapat mengartikan ide dan menyeimbangkannya dengan apa yang secara teknologi layak namun juga masuk akal dari segi finansial dan fungsional.
Baca juga: 3 Tantangan terbesar Software Engineer & cara mengatasinya
Tugas dan tanggung jawab Business Analyst
Salah satu tugas business analyst adalah mengidentifikasi kebutuhan bisnis dan menemukan solusi teknologi yang tepat - EKRUT
Seperti penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa tugas Business Analyst adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan bisnis dan menghubungkannya dengan sumber daya teknologi atau IT guna meningkatkan penjualan, memperkuat proses dan meningkatkan efisiensi.
Selain itu secara umum tanggung jawab Business Analyst meliputi beberapa hal seperti.
- Mengidentifikasi kebutuhan bisnis
- Memahami bagaimana solusi teknologi diimplementasikan dan membuat rencana untuk menggunakannya secara efisien demi tujuan bisnis
- Membuat analisis bisnis terperinci, menetapkan persyaratan bisnis, menarik garis besar masalah, dan mendiskusikan solusi untuk perubahan operasional maupun teknis
- Bekerja sama dengan project manager dan mengkomunikasikan kemajuan proyek pada stakeholder
- Melacak dan memvalidasi solusi dan mengukur perubahan nilai pada organisasi untuk penyempurnaan lebih lanjut
Baca juga: Growth hacking: Bedanya dengan traditional marketing dan 5 cara menerapkannya
Perbedaan Business Analyst dengan System Analyst
Terdapat perbedaan fungsi antara Business Analyst dan System Analyst. (Sumber: Pexels)
Secara umum sebetulnya Business Analyst dan System Analyst berbeda. Business Analyst harus fokus dalam mengembangkan sistem yang berdampak pada peluang bisnis secara keseluruhan. Sementara System Analyst fokus pada sisi teknis bisnis. Meskipun Business Analyst dan System Analyst berurusan dengan proses dalam suatu perusahaan, ada perbedaan yang mempengaruhi fungsi mereka. Perbedaan antara Business Analyst dengan System Analyst dapat kamu simak dalam tabel berikut ini.
Business Analyst | System Analyst |
Mengembangkan dan membuat sistem yang berdampak untuk segala aspek perusahaan. | Merancang dan mengembangkan sistem pada segi operasional perusahaan. |
Bertanggung jawab dalam mengumpulkan data baik dari internal maupun eksternal perusahaan seperti para klien. | Lebih banyak berhubungan dengan bagian internal perusahaan. |
Sebagian besar Business Analyst berkolaborasi dengan pengguna akhir produk dan dengan tim development. | Bekerja dengan pengguna akhir organisasi dan dengan departemen TI. |
Penghubung antara IT dan manajemen. | Mengidentifikasi perubahan yang perlu dilakukan untuk memberi manfaat bagi perusahaan dari segi teknis. |
Baca juga: Tugas dan skill System Analyst yang harus dimiliki
9 Soft-skill yang harus dimiliki Business Analyst
Selain kemampuan teknis, seorang Business Analyst harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik - EKRUT
Seorang Business Analyst membutuhkan keterampilan yang mumpuni. Ia harus tahu cara menarik, menganalisis dan melaporkan data serta membagikan informasi tersebut dengan orang terkait untuk kemudian diterapkan segi bisnis. Beberapa skills yang dibutuhkan seorang Business Analyst misalnya:
1. Problem-solving
Seorang Business Analyst harus memiliki kemampuan problem solving agar mampu menemukan berbagai masalah dari semua perspektif, menganalisis opsi dan kendala yang tersedia dan merekomendasikan solusi yang mungkin tepat guna.
2. Komunikasi
Seorang Business Analyst harus menjadi komunikator yang andal. Ia harus ekspresif, pandai berbicara, mampu menjadi pendengar yang aktif dan dapat memastikan penerima memahami pesan yang dikomunikasikan
3. Manajemen
Business Analyst harus dapat secara efektif mengelola tanggung jawab dan menyeimbangkan semua proyek. Ini termasuk mengumpulkan persyaratan, mendokumentasikan persyaratan, melakukan pengujian, kontrol, menghadiri pertemuan, dan mengelola proyek secara keseluruhan.
4. Riset
Memiliki kemampuan dalam hal melakukan riset juga akan sangat menunjang pekerjaan Business Analyst. Pasalnya setiap proyek dimulai dengan masalah dan untuk dapat merekomendasikan solusi yang tepat kamu harus bisa melakukan analisa yang menuntut penyelidikan dan penelitian.
5. Pengetahuan dan kemampuan teknis
Untuk mendukung pekerjaannya Business Analyst setidaknya harus memiliki pengetahuan dasar di bidang teknologi informasi. Pasalnya seperti yang kamu perhatikan, tugas analis bisnis berperan layaknya jembatan antara IT dan bisnis. Beberapa pengetahuan dan kemampuan teknis yang dibutuhkan seperti misalnya dalam:
- Testing skill - BA diharapkan melakukan beberapa jenis pengujian dalam proyek sehingga pengetahuan tentang metode testing, test cases, test script dan automated testing adalah keharusan.
- Bahasa pemrograman - meski tidak wajib tapi pemahaman tentang setidaknya satu bahasa pemrograman seperti Java, C++ visual basic dan PHP akan membantu ba berpikir secara teknis
- Database - Pengetahuan tentang berbagai jenis databes, aplikasi dan program database seperti MS Access, SQL Server dan MySQL
- Software development - Pemahaman praktis tentang metodologi dalam software development akan membantu Business Analyst mengetahui proses yang harus dilalui untuk kemudian dapat dipertimbangkan dalam merencanakan analisis, elisitas dan kegiatan lainnya.
Baca juga: 10 Bahasa pemrograman yang paling banyak dicari tahun 2020
6. Kemampuan dalam elisitasi kebutuhan
Business Analyst harus dapat menyaring, mengumpulkan atau mengambil informasi akan kebutuhan dari para pemangku kepentingan. Untuk melakukannya BA harus memiliki kemampuan dalam memfasilitasi diskusi, melakukan wawancara, dan observasi.
7. Dokumentasi
Ini meliputi kemampuan dalam menulis laporan, perencanaan, dan berbagai jenis detail analisis.
8. Kemampuan analitik
Business Analyst harus memiliki kemampuan analitik sehingga dapat menafsirkan kebutuhan bisnis dengan baik dan menerjemahkannya dalam kebutuhan aplikasi dan operational yang tepat.
9. Financial planning
Seorang Business Analyst juga harus mampu membuat perencanaan keuangan. Ia harus menentukan bagaimana bisnis akan mampu mencapai sasaran setelah penelitian dan analisis data dilakukan. Ini sangat penting ketika merancang solusi bisnis yang sukses agar tujuan membantu perusahaan mendapat keuntungan tetap tercapai.
Hard skills seorang Business Analyst
Sederetan hard skill yang diperlukan seorang Business Analyst. (Sumber: Pexels)
Selain soft skill di atas, posisi Business Analyst tentunya membutuhkan sederetan hard skill untuk menjadi seorang Business Analyst yang sukses. Sebenarnya, tidak semua Business Analyst memerlukan latar belakang di bidang IT selama mereka memiliki pemahaman umum tentang cara kerja sistem, produk, dan tools.
Secara singkat, sederetan hard skill yang dibutuhkan seorang Business Analyst adalah sebagai berikut:
- Perangkat lunak analisis statistik (misalnya R, SAS, SPSS, atau STATA).
- Basis data SQL dan bahasa kueri basis data.
- Keterampilan pemrograman seperti Python dan R
- Perangkat lunak survei/kueri
- Intelijen bisnis dan perangkat lunak pelaporan
- Data mining
- Visualisasi data
- Desain basis data
- Analisis SWOT, MOST, dan PESTLE.
- Analisis sistem.
- Analisis model bisnis.
- Mind mapping.
- Process design.
Proyeksi karier Business Analyst 2022
Beragam proyeksi karier seorang Business Analyst. (Sumber: Pexels)
Bermunculannya berbagai startup baru membuat kesempatan karier Business Analyst semakin lebar. Dengan kemampuannya dalam manajemen proyek dan pemikiran yang strategis, membuat posisi Business Analyst diperlukan oleh setiap perusahaan untuk mencapai tujuan bisnisnya.
Profesi Business Analyst tidak melulu hanya diperlukan di perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, bahkan perusahaan yang bergerak di bidang industri seperti telekomunikasi, asuransi, pemasaran, atau keuangan juga membutuhkan posisi seorang Business Analyst.
Beberapa jenjang karier sebagai seorang Business Analyst adalah sebagai berikut:
1. IT Business Analyst
IT Business Analyst adalah sebuah profesi yang bertugas dalam mengatur dan memfasilitasi proyek-proyek perusahaan dengan kemampuannya dalam bidang manajemen bisnis, perangkat lunak, dan IT.
2. Data Scientist
Data Scientist adalah sebuah profesi yang memiliki tanggung jawab dalam mengumpulkan, mengolah, dan menganalisa data untuk menghasilkan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan.
3. Quantitative Analyst
Quantitative Analyst adalah sebuah profesi yang bertanggung jawab meninjau ulang data untuk membuat, mengimplementasikan, serta menyajikan model matematika yang tepat untuk mengawasi setiap keputusan keuangan yang diambil perusahaan.
4. Management Analyst
Management Analyst adalah sebuah profesi yang memiliki peran sentral dalam memberikan masukan atau input penting kepada pimpinan perusahaan terkait proses bisnis dengan memanfaatkan big data.
5. Solutions Architect
Solutions Architect adalah sebuah profesi yang bertugas dalam mengembangkan solusi fungsional untuk memecahkan segala kendala bisnis sesuai dengan persyaratan teknis yang ditetapkan.
Gaji seorang Business Analyst
Gaji profesi Business Analyst dari junior hingga senior. (Sumber: Pexels)
Gaji seorang Business Analyst tentunya berbeda-beda ditentukan oleh tingkat pengalaman, kebijakan perusahaan, dan lokasi tempat kerja. Namun, untuk memberikan gambaran umum, berikut ini rata-rata gaji seorang Business Analyst berdasarkan tingkat pengalamannya dari data internal EKRUT:
- Business Analyst Junior
Rata-rata gaji yang diterima oleh seorang Business Analyst Junior adalah kisaran 4-6 juta rupiah. - Business Analyst Middle
Rata-rata gaji yang diterima oleh seorang Business Analyst Middle adalah kisaran 6-10 juta rupiah. - Business Analyst Senior
Rata-rata gaji yang diterima oleh seorang Business Analyst Senior adalah kisaran 10-15 juta rupiah atau lebih.
Itulah ulasan singkat mengenai profesi Business Analyst. Jika kamu merasa kemampuan yang kamu miliki sudah sesuai dengan yang dibutuhkan oleh Business Analyst maka jangan ragu untuk memulai karier di bidang ini. Kamu juga bisa memanfaatkan talent marketplace seperti EKRUT untuk membuka peluang mendapatkan pekerjaan impian sebagai Business Analyst di perusahaan yang kamu impikan.
Dapatkan juga berbagai tips & insight menarik untuk pengembangan karier kamu melalui YouTube EKRUT Official.
- cio.com
- zippia.com
- bacentric.com
- thebusinessanalystjobdescription.com
- dqlab.id
- getsmarter.com