Burnout adalah sebuah kondisi kelelahan fisik atau emosi yang menimbulkan rasa berkurangnya pencapaian dan hilangnya identitas diri. Kelelahan berkepanjangan, serta kehidupan kerja dan pribadi yang tidak seimbang dapat menyebabkan kondisi ini. Meski bukanlah kondisi medis, hal ini tetap dapat berdampak buruk kepada performa kerja seseorang.
Pernahkah kamu mengalami stres atau kelelahan secara fisik dan emosi yang amat membuatmu tertekan? Atau kamu merasa jenuh hingga merasa diri tidak berarti lagi? Bisa jadi hal ini adalah gejala burnout. Meski bukanlah kondisi medis, namun burnout tetap dapat berdampak buruk terhadap performa hidup seseorang di tempat kerja. Nah, agar kamu mengetahui lebih lanjut tentang burnout ini, mari simak ulasan berikut ini.
Apa itu burnout?
Burnout merupakan gejala yang diakibatkan kelelahan secara fisik dan mental (Sumber: Pexels)
Burnout adalah sebuah kondisi kelelahan fisik atau emosi yang menimbulkan rasa berkurangnya pencapaian dan hilangnya identitas diri. Kelelahan berkepanjangan, serta kehidupan kerja dan pribadi yang tidak seimbang dapat menyebabkan kondisi ini.
Umumnya, burnout disebabkan oleh kelelahan terus-menerus yang membuat diri merasa kewalahan. Hal ini lantas menyebabkan gejala lain seperti stres emosi, fisik, dan tekanan mental berlebihan dalam kurun waktu panjang. Burnout seringkali terjadi pada seorang pekerja atau seseorang yang melakukan pekerjaan tertentu.
Oleh karena sifatnya yang menekan diri secara fisik dan mental, burnout dapat membuat seseorangan kehabisan energi dan merasa putus asa, sinis, dan senantiasa kesal. Burnout disebabkan oleh periode stres dan frustrasi yang berkepanjangan di tempat kerja dan lantas didefinisikan sebagai sindrom yang secara konseptual diakibatkan oleh stres kronis yang tidak terkelola.
Istilah “burnout” sendiri digagas oleh seorang psikolog AS bernama Herbert Freudenberger pada tahun 1970-an untuk menggambarkan konsekuensi dari stres berat dan tekanan kerja tinggi dalam sebuah profesi. Burnout secara umum disebabkan karena seseorang tidak lagi memiliki kapasitas untuk menampung kelelahan secara emosi dan fisik dalam satu waktu.
Baca juga: 8 Cara menghilangkan stres dengan cepat dan ampuh
Perbedaan burnout dengan kelelahan kerja
Burnout berbeda dengan kelelahan kerja karena menyerang mental dan fisik dalam waktu yang panjang (Sumber: Pexels)
Meski nampak serupa, namun burnout dan kelelahan kerja memiliki perbedaan signifikan. Adapun perbedaan-perbedaan itu meliputi beberapa hal berikut ini,
Burnout | Kelelahan kerja |
Terjadi karena lelah fisik dan emosi. | Lelah karena bekerja seharian. |
Cenderung menekan mental dan psikis. | Lebih pada kelelahan fisik dan pikiran. |
Stres berkepanjangan yang tak terkelola dan berujung pada pengaruh negatif. | Kelelahan yang masih bisa dikelola. |
Berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental, memerlukan rehat maupun konsultasi psikologi. | Tidak terjadi berkepanjangan dan dapat diringankan dengan istirahat atau rekreasi sejenak dalam jeda waktu tertentu. |
Baca juga: 6 Cara agar tidak stres setelah bekerja seharian
Gejala kemunculan burnout
Salah satu gejala burnout adalah mulai hilangnya motivasi kerja - EKRUT
Burnout diketahui memiliki beberapa gejala yang dapat timbul akibat stres masalah pekerjaan. Meskipun tidak selalu ketika gejala gejala yang disebutkan di bawah ini terjadi padamu berarti kamu mengalami burnout. Namun, orang-orang yang mengalami masalah burnout pasti mengalami beberapa hal berikut ini.
Kelelahan berlebih. Orang yang terkena burnout akan mengalami kelelahan berlebih dari segi fisik dan emosionalnya. Bahkan orang yang mengalami hal ini akan kesulitan untuk mengatasi kelelahan tersebut dan selalu merasa tidak memiliki energi. Kelelahan berlebih ini juga biasanya diiringi gejala fisik berupa rasa sakit pada perut atau pencernaan yang bermasalah.
Kehilangan motivasi kerja. Penderita burnout biasanya akan merasa pekerjaan mereka sangat membuat stres dan frustrasi. Mereka juga biasanya akan mulai sinis dengan kondisi dan rekan kerjanya di kantor. Pada saat yang sama, mereka akan mulai merasa hampa dengan pekerjaannya.
Penuh emosi negatif. Orang yang mengalami burnout akan merasa lebih gampang frustasi dan merasakan berbagai emosi negatif. Mereka mungkin akan merasa apa yang dilakukan tidak lagi penting dan kecewa dengan semua yang ada. Orang dengan burnout merasa lebih pesimis daripada sebelumnya. Terkadang mengalami emosi negatif itu biasa, namun kenali ketika hal itu terasa sudah tidak biasa bagi kamu. Karena mungkin itu adalah tanda kamu mengalami burnout.
Berkurangnya performa kerja. Burnout memiliki dampak utama pada pekerjaan kantor. Orang yang terkena burnout akan sangat negatif pada pekerjaan-pekerjaannya dan akan sangat sulit untuk berkonsentrasi serta kehilangan kemampuan kreativitasnya.
Baca juga: 7 Penyakit yang sering muncul akibat bekerja berlebihan
8 Cara mengatasi dan mencegah burnout
Jangan biarkan berlarut, cari tahu cara mengatasi dan mencegah burnout - EKRUT
Meskipun kondisi burnout diketahui dapat menjadi kondisi permanen, hal ini tetap dapat diatasi dan dicegah. Jika kamu mengalami burnout, kamu mungkin perlu melakukan perubahan pada lingkungan kerjamu selama ini. Selain itu, cara-cara lain seperti di bawah ini juga mungkin berguna.
1. Ambil waktu relaksasi
Relaksasi merupakan salah satu cara mengatasi Burnout (Sumber: Pexels)
Kamu dapat melakukan relaksasi dengan meditasi, mendengarkan musik, membaca buku, atau hanya dengan berjalan-jalan dan mengunjungi teman dan keluarga. Relaksasi dapat mengendurkan emosi dan fisik akibat burnout. Hal ini juga dapat mendukung kesehatan diri secara menyeluruh jika dilakukan dengan tepat dan efektif.
2. Cari kesibukan di luar kantor
Kamu perlu menemukan suatu hobi atau kegiatan yang dapat membuatmu bergairah di luar kantor. Kamu dapat mencoba olahraga, fitness, atau bahkan menjadi volunteer komunitas untuk mendapatkan kesibukan di luar kantor.
3. Mengasingkan diri sementara
Memberi waktu untuk me time merupakan dapat meringankan burnout (Sumber: Pexels)
Ketika teknologi komunikasi mampu menunjang produktivitas, hal tersebut juga dapat menyusupi kehidupan pribadimu dengan beban kerja. Sebaiknya, kamu perlu memasang batasan dan menemukan waktu ketika kamu tidak bisa diganggu masalah pekerjaan.
4. Dapatkan tidur yang cukup
Mengelola waktu tidur dapat menunjang agar tidak terjadi burnout (Sumber: Pexels)
Riset menunjukkan bahwa orang yang tidur kurang dari 6 jam dalam semalam lebih berisiko mengalami burnout. Selain itu, waktu tidur yang tidak sehat dan sebentar juga tidak baik untuk kesehatanmu dan kurangnya tidur dapat mengganggu performa dan produktivitas.
Baca Juga: 9 Cara atasi stres di tempat kerja yang patut kamu coba
5. Jadilah lebih tertata
Kadang, ketika sedang mengalami burnout tingkat kecemasan akan meningkat dan kamu akan sering merasa melupakan sesuatu hal penting. Untuk menghindari hal tersebut, kamu dapat mencoba menjadi terorganisir, cara ini akan membantumu lepas dari kecemasan tersebut.
6. Mindfulness
Cobalah menerapkan mindfulness dengan memusatkan perhatian pada aliran napas secara intens dan menyadari apa yang kamu rasakan setiap saat tanpa interpretasi atau penilaian. Ini akan membantumu menghadapi situasi di tempat kerja dengan terbuka, sabar dan tanpa penilaian. Cobalah untuk tidak membiarkan pekerjaan yang menuntut atau yang tidak menguntungkan merusak kesehatan kamu.
7. Memberi self-reward pada diri sendiri
Salah satu cara mengatasi burnout yang mudah dilakukan adalah memberi self reward pada diri sendiri. Self reward ini bisa dilakukan dengan berbagai hal seperti berbelanja, membeli buku baru, hingga hal-hal yang secara nilai akan membuat dirimu puas atau senang. Self reward dapat membuatmu menikmati waktu dengan diri sendiri dan mencoba menghargai diri sendiri setelah burnout atau kelelahan secara maksimal.
8. Menyalurkan hobi
Salah satu cara mengatasi burnout adalah menyalurkan hobi yang disukai (Sumber: Pexels)
Hampir setiap orang memiliki hobi atau setidaknya kegiatan yang disukai, entah itu semasa sekolah atau hingga dewasa. Hal ini dapat dilakukan untuk mengatasi burnout. Langkah ini dapat dilakukan dengan mengikuti kelompok hobi tertentu seperti olahraga, menonton dan diskusi film, naik gunung, dan sebagainya. Dengan menyalurkan hobi ini kemungkinan besar burnout dapat diatasi dengan suasana dan rekan-rekan baru.
Baca juga: Mudah, ini 9 cara mempraktikan mindfulness di tempat kerja
Itulah tadi beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi burnout. Namun, jika burnout ini terjadi berkepanjangan sampai menimbulkan depresi dan hilangnya kontrol diri, maka langkah paling tepat yang harus dilakukan adalah datang dan berkonsultasi dengan psikolog.
Bagi kamu yang belum mengerti benar tentang apa itu burnout, semoga informasi ini dapat membantumu. Dan bagi kamu yang sedang mencari pekerjaan, cobalah untuk mendaftarkan dirimu lewat EKRUT untuk mempermudah dirimu dalam mencari perusahaan yang tepat. Silakan klik tautan di bawah ini untuk mulai mendaftar lewat EKRUT.
Sumber:
- mayoclinic.com
- forbes.com
- verywellmind.com
- https://www.webmd.com/mental-health/burnout-symptoms-signs
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK279286/
- https://www.abc.net.au/everyday/what-is-burnout/11713712