Technology

Bootstrap: Panduan Menggunakan Framework Bootstrap Bagi Pemula 2022

Published on
Min read
4 min read
time-icon
Lita Lia

Long-life learner | Lita Lia writes SEO articles for businesses that want to see their Google search rankings surge.

H1-Bootstrap_Panduan_Menggunakan_Framework_Bootstrap_Bagi_Pemula_2022.jpg

Website ibarat rumah bagi para pemiliknya. Sebagai pemilik rumah, kamu tentu ingin mendesainnya sebagus mungkin. Bootstrap adalah salah satu perangkat yang bisa kamu gunakan untuk mengembangkan web, khususnya khususnya pada bagian tampilan. Biar lebih jelas soal apa itu sebenarnya Bootstrap dan bagaimana menggunakannya, simak ulasan berikut!

Apa itu Bootstrap?


Bootstrap adalah salah satu framework untuk front end web (Sumber: Pexels)

Situs Clariontech mendefinisikan Bootstrap adalah sebuah kerangka kerja (framework) untuk pengembangan web yang tersedia secara open-source (terbuka) dan gratis. Dirilis oleh perusahaan Github pada tahun 2011, Bootstrap adalah open-source untuk front-end framework yang diharapkan bisa membuat situs menjadi lebih cepat, mudah dan responsif.

Cara kerja Bootstrap adalah dengan menyediakan kumpulan sintaks yang bisa kamu gunakan untuk mendesain template. Framework ini kompatibel dengan berbagai browser populer semacam Mozilla, Chrome, Opera, dan lain sebagainya. Komponen Bootstrap terdiri dari skrip berbasis HTML, CSS, serta JSS. Dengan bantuan Bootstrap, situs web diharapkan bisa lebih responsif, terutama untuk mode seluler. Elemen antarmuka situs harus bekerja secara optimal di setiap layar, baik itu saat menampilkan web di desktop atau mode seluler.

Baca juga: Tips & trik untuk jadi developer andal

3 Files utama Bootstrap


Bootstrap memiliki 3 komponen utama (Sumber: Pexels)

Dikutip dari Hostinger, Bootstrap memiliki 3 komponen utama. Tiga komponen komponen Bootstrap adalah sebagai berikut.

1. Glyphicon

Bootstrap memakai ikon disebut Glyphicons. Cakupan dari ikon tersebut adalah set Halflings Glyphicons. Desain dasarnya bebas untuk dipakai. Jika ingin mendapatkan ikon yang lebih bervariasi, ada set premium dari Glyphicons yang disediakan.
Kamu juga bisa mengunduh ikon individual serta tema khusus gratis di sejumlah web. Misalnya GlyphSearch, Icons8,  serta Flaticon. Untuk mengubah ukuran dokumen ini, kamu perlu mengganti gaya default terlebih dahulu, menggunakan properti ukuran font CSS.

2. Bootstrap.js

Berikutnya komponen Bootstrap adalah Bootstrap.js yang merupakan file berisi file JavaScript yang berguna untuk interaktivitas situs web. Untuk lebih praktis saat menulis sintaks JavaScript, pengembang biasanya menggunakan jQuery Library JavaScript. Adapun contoh yang bisa dilakukan oleh jQuery, yaitu:

  • Bisa melakukan permintaan AJAX seperti mengurangi data dari lokasi lain secara lebih dinamis
  • Membuat widget memakai kumpulan plugin JavaScript
  • Membuat animasi kustom memakai properti CSS
  • Menambahkan dinamika ke dalam konten web

3. Bootstrap.css

Terakhir komponen Bootstrap adalah Bootstrap.css. Ini merupakan kerangka kerja CSS yang berguna mengatur serta mengelola tata letak di sebuah web. Sedangkan HTML bekerja menggunakan konten serta struktur halaman web. CSS menangani tata letaknya sendiri.

Oleh karena itu, kedua struktur tersebut perlu berdampingan agar kinerja web lebih optimal. Fungsi utama Bootstrap.css adalah membantu developer membuat tampilan web yang seragam. Tampilan tersebut diharapkan bisa dihadirkan di sejumlah halaman yang diperlukan. Pengembang tentu tidak perlu repot mengedit berjam-jam jika hendak menyeragamkan tampilan web. Tanpa perlu mengedit manual, tentunya kinerja maintenance web akan terasa lebih praktis.

Baca juga: 5 Hal yang hambat perkembangan karier developer

Kelebihan dan kekurangan Bootstrap


Bootstrap dianggap sebagai framework dengan antarmuka yang lengkap (Sumber: Pexels)

Bootstrap bukan satu-satunya framework yang tersedia di internet. Begitu juga dengan kemampuan framework satu ini, ada kelebihan dan kekurangan didalamnya. Beberapa kelebihan Bootstrap, yaitu:

  • Bootstrap dilengkapi dengan komponen antarmuka yang lengkap. Seperti bilah navigasi, sistem grid, serta carousel gambar
  • Mudah dipelajari, karena memiliki banyak tutorial di forum daring, serta popularitasnya optimal
  • Struktur file lebih sederhana
  • Mempertahankan konsistensi di seluruh sintaks antara pengembang dan situs web
  • Sistem grid telah ditentukan, menyelamatkan dari membuatnya di awal
  • Sistem kisinya sudah ada, sehingga tidak perlu memasukkan kueri media ke file CSS
  • Proses entri data lebih mudah, karena dibekali sistem grid yang memudahkan
  • Pengaturan umumnya lebih dari cukup, pengguna hanya perlu menambahkan konten
  • Membantu mengurangi rasio pentalan dan peringkat lebih tinggi dari hasil pencarian
  • Tampilan gambar responsif dengan aturan HTML serta CSS

Selain kelebihan, ada juga kekurangan pada Bootstrap. Beberapa kekurangan Bootstrap, yaitu:

  • Perlu penyesuaian yang berat untuk membuat satu proyek yang berbeda dari yang lain
  • Jika tidak sesuai, semua situs web akan memiliki kerangka, komponen, serta desain yang sama, sehingga tidak terlihat profesional
  • File Bootstrap berukuran besar, sehingga bisa memperlambat loading. Hal ini juga berkesempatan membebani server jika tidak hati-hati
  • Untuk versi terbaru, Bootstrap memang kompatibel dengan berbagai peramban, akan tetapi tidak berlaku untuk versi yang lebih lama
  • Tampilan situs web dengan Bootstrap akan bergantung sepenuhnya pada ketekunan pengguna dalam memperbaharui perambannya
  • Gaya Bootstrap relatif besar, hal ini akan membuat keluaran HTML yang tidak perlu
  • Gaya yang relatif besar juga membuang sumber daya unit pemrosesan pusat

Baca juga: Hal yang perlu diketahui Developer dan Programmer

Cara menggunakan framework Bootstrap


Gunakan bootstrap untuk membuat situs semakin responsif (Sumber: Pexels)

Bootstrap cukup mudah dipelajari sekalipun buat kamu yang masih pemula. Cara menggunakan framework Bootstrap adalah sebagai berikut.

1. Menyatakan set karakter

Kamu bisa menyatakan set karakter untuk menulis situs web. Dalam hal ini, UTF-8 mengacu pada Unicode tertentu. Unicode-nya adalah http-equiv= “X-UA-Compatible”.

2. Menentukan versi internet explorer

Menentukan versi internet explorer harus render halaman menggunakan mode Edge. Untuk pengaturannya menggunakan mode tertinggi yang tersedia nama meta = “viewport”.

3. Memastikan halaman

Kemudian, kamu memastikan bahwa halaman harus memiliki rasio 1:1, menggunakan ukuran viewport. Tautan yang dipakai adalah “css/bootstrap.min.css”rel=”stylesheet”.

4. Menambahkan CSS inti

Setelahnya, kamu menambahkan inti CSS Bootstrap, menggunakan tauran src=”https://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/1.11.3/jquery/min/js”.

5. Memuat jQuery melalui Google CDN

Untuk membuat jQuery, lebih baik memuatnya dari CDN melalui HTTP. Hal ini berguna agar sintaks jQuery berfungsi dengan lebih baik. Proses penambahannya bisa melalui URL Google, atau bisa dengan unduhan manual.

6. Menambah JavaScript

Bootstrap menyediakan bundel JavaScript yang berguna untuk menyederhanakan proses. Akan tetapi untuk Bootstrap.bundle.js serta Bootstrap.bundle.min.js hanya menyertakan proses, bukan jQuery.

Baca juga: 6 Keuntungan menjadi Software Developer

Bedanya Bootstrap 3 dengan Bootstrap 4


Bootstrap 4 adalah versi terbaru (Sumber: Pexels)

Bootstrap 3 pertama diluncurkan pada tahun 2013. Sedangkan 4 tahun setelahnya, yaitu 2017, versi Bootstrap 4 diluncurkan. Dilansir dari situs Javatpoint, perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari beberapa poin seperti:

  • Bootstrap 3 menggunakan unit relatif rem, pengukuran font, serta jumlah panjang yang sama dengan piksel di HTML. Sedangkan Bootstrap 4 memakai rem yang lebih fleksibel
  • Bootstrap 3 hadir dengan 4 kelas grid, sedangkan versi 4 mengalami peningkatan grid menjadi 5 kelas
  • Pelepasan xs dari breakpoint di Bootstrap 4 terendah. Sedangkan versi 3 mengalami titik bawah yang bekerja dengan xs
  • Bootstrap 4 memiliki kelas utilitas yang baru, tanpa menghambat fungsionalitas yang ada
  • Tabel sepenuhnya responsif untuk Bootstrap 4, dibanding versi 3

Baca juga: 12 Bahasa pemrograman yang paling relevan untuk dipelajari 2022

Bootstrap adalah framework yang bisa kamu gunakan untuk membuat tampilan situs semakin responsif. Temukan juga berbagai artikel menarik lainya di EKRUT Media. Informasi dan tips menarik tersedia pula di YouTube EKRUT Official. Jika kamu tertarik mendapatkan berbagai kesempatan untuk mengembangkan karier, sign up EKRUT sekarang juga. Hanya di EKRUT, kamu dapat memperoleh berbagai peluang kerja yang dapat disesuaikan dengan minatmu.

Sumber:

  • hostinger.com
  • javatpoint.com
  • clariontech.com
0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    cover_(2).jpg

    Technology

    30 Contoh Slogan Unik dan Menarik Serta Cara Membuatnya

    Detty Risetya

    13 February 2023
    4 min read
    H1_jadwal_fyp_tiktok.jpg

    Technology

    Jadwal FYP TikTok 2022: Jam Terbaik untuk Upload Video

    Nurina Ulfah

    16 January 2023
    5 min read
    0-cara-cek-nomor-indosat.jpg

    Technology

    5 Cara Cek Nomor Indosat dengan Mudah dan Cepat 2022

    Arin Khurota

    19 December 2022
    5 min read

    Video