Website ibarat rumah bagi para pemiliknya. Sebagai pemilik rumah, kamu tentu ingin mendesainnya sebagus mungkin. Bootstrap adalah salah satu perangkat yang bisa kamu gunakan untuk mengembangkan web, khususnya khususnya pada bagian tampilan. Biar lebih jelas soal apa itu sebenarnya Bootstrap dan bagaimana menggunakannya, simak ulasan berikut!
Apa itu Bootstrap?
Bootstrap adalah salah satu framework untuk front end web (Sumber: Pexels)
Situs Clariontech mendefinisikan Bootstrap adalah sebuah kerangka kerja (framework) untuk pengembangan web yang tersedia secara open-source (terbuka) dan gratis. Dirilis oleh perusahaan Github pada tahun 2011, Bootstrap adalah open-source untuk front-end framework yang diharapkan bisa membuat situs menjadi lebih cepat, mudah dan responsif.
Cara kerja Bootstrap adalah dengan menyediakan kumpulan sintaks yang bisa kamu gunakan untuk mendesain template. Framework ini kompatibel dengan berbagai browser populer semacam Mozilla, Chrome, Opera, dan lain sebagainya. Komponen Bootstrap terdiri dari skrip berbasis HTML, CSS, serta JSS. Dengan bantuan Bootstrap, situs web diharapkan bisa lebih responsif, terutama untuk mode seluler. Elemen antarmuka situs harus bekerja secara optimal di setiap layar, baik itu saat menampilkan web di desktop atau mode seluler.
Baca juga: Tips & trik untuk jadi developer andal
3 Files utama Bootstrap
Bootstrap memiliki 3 komponen utama (Sumber: Pexels)
Dikutip dari Hostinger, Bootstrap memiliki 3 komponen utama. Tiga komponen komponen Bootstrap adalah sebagai berikut.
1. Glyphicon
Bootstrap memakai ikon disebut Glyphicons. Cakupan dari ikon tersebut adalah set Halflings Glyphicons. Desain dasarnya bebas untuk dipakai. Jika ingin mendapatkan ikon yang lebih bervariasi, ada set premium dari Glyphicons yang disediakan.
Kamu juga bisa mengunduh ikon individual serta tema khusus gratis di sejumlah web. Misalnya GlyphSearch, Icons8, serta Flaticon. Untuk mengubah ukuran dokumen ini, kamu perlu mengganti gaya default terlebih dahulu, menggunakan properti ukuran font CSS.
2. Bootstrap.js
Berikutnya komponen Bootstrap adalah Bootstrap.js yang merupakan file berisi file JavaScript yang berguna untuk interaktivitas situs web. Untuk lebih praktis saat menulis sintaks JavaScript, pengembang biasanya menggunakan jQuery Library JavaScript. Adapun contoh yang bisa dilakukan oleh jQuery, yaitu:
- Bisa melakukan permintaan AJAX seperti mengurangi data dari lokasi lain secara lebih dinamis
- Membuat widget memakai kumpulan plugin JavaScript
- Membuat animasi kustom memakai properti CSS
- Menambahkan dinamika ke dalam konten web
3. Bootstrap.css
Terakhir komponen Bootstrap adalah Bootstrap.css. Ini merupakan kerangka kerja CSS yang berguna mengatur serta mengelola tata letak di sebuah web. Sedangkan HTML bekerja menggunakan konten serta struktur halaman web. CSS menangani tata letaknya sendiri.
Oleh karena itu, kedua struktur tersebut perlu berdampingan agar kinerja web lebih optimal. Fungsi utama Bootstrap.css adalah membantu developer membuat tampilan web yang seragam. Tampilan tersebut diharapkan bisa dihadirkan di sejumlah halaman yang diperlukan. Pengembang tentu tidak perlu repot mengedit berjam-jam jika hendak menyeragamkan tampilan web. Tanpa perlu mengedit manual, tentunya kinerja maintenance web akan terasa lebih praktis.
Baca juga: 5 Hal yang hambat perkembangan karier developer
Kelebihan dan kekurangan Bootstrap
Bootstrap dianggap sebagai framework dengan antarmuka yang lengkap (Sumber: Pexels)
Bootstrap bukan satu-satunya framework yang tersedia di internet. Begitu juga dengan kemampuan framework satu ini, ada kelebihan dan kekurangan didalamnya. Beberapa kelebihan Bootstrap, yaitu:
- Bootstrap dilengkapi dengan komponen antarmuka yang lengkap. Seperti bilah navigasi, sistem grid, serta carousel gambar
- Mudah dipelajari, karena memiliki banyak tutorial di forum daring, serta popularitasnya optimal
- Struktur file lebih sederhana
- Mempertahankan konsistensi di seluruh sintaks antara pengembang dan situs web
- Sistem grid telah ditentukan, menyelamatkan dari membuatnya di awal
- Sistem kisinya sudah ada, sehingga tidak perlu memasukkan kueri media ke file CSS
- Proses entri data lebih mudah, karena dibekali sistem grid yang memudahkan
- Pengaturan umumnya lebih dari cukup, pengguna hanya perlu menambahkan konten
- Membantu mengurangi rasio pentalan dan peringkat lebih tinggi dari hasil pencarian
- Tampilan gambar responsif dengan aturan HTML serta CSS
Selain kelebihan, ada juga kekurangan pada Bootstrap. Beberapa kekurangan Bootstrap, yaitu:
- Perlu penyesuaian yang berat untuk membuat satu proyek yang berbeda dari yang lain
- Jika tidak sesuai, semua situs web akan memiliki kerangka, komponen, serta desain yang sama, sehingga tidak terlihat profesional
- File Bootstrap berukuran besar, sehingga bisa memperlambat loading. Hal ini juga berkesempatan membebani server jika tidak hati-hati
- Untuk versi terbaru, Bootstrap memang kompatibel dengan berbagai peramban, akan tetapi tidak berlaku untuk versi yang lebih lama
- Tampilan situs web dengan Bootstrap akan bergantung sepenuhnya pada ketekunan pengguna dalam memperbaharui perambannya
- Gaya Bootstrap relatif besar, hal ini akan membuat keluaran HTML yang tidak perlu
- Gaya yang relatif besar juga membuang sumber daya unit pemrosesan pusat
Baca juga: Hal yang perlu diketahui Developer dan Programmer
Cara menggunakan framework Bootstrap
Gunakan bootstrap untuk membuat situs semakin responsif (Sumber: Pexels)
Bootstrap cukup mudah dipelajari sekalipun buat kamu yang masih pemula. Cara menggunakan framework Bootstrap adalah sebagai berikut.
1. Menyatakan set karakter
Kamu bisa menyatakan set karakter untuk menulis situs web. Dalam hal ini, UTF-8 mengacu pada Unicode tertentu. Unicode-nya adalah http-equiv= “X-UA-Compatible”.
2. Menentukan versi internet explorer
Menentukan versi internet explorer harus render halaman menggunakan mode Edge. Untuk pengaturannya menggunakan mode tertinggi yang tersedia nama meta = “viewport”.
3. Memastikan halaman
Kemudian, kamu memastikan bahwa halaman harus memiliki rasio 1:1, menggunakan ukuran viewport. Tautan yang dipakai adalah “css/bootstrap.min.css”rel=”stylesheet”.
4. Menambahkan CSS inti
Setelahnya, kamu menambahkan inti CSS Bootstrap, menggunakan tauran src=”https://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/1.11.3/jquery/min/js”.
5. Memuat jQuery melalui Google CDN
Untuk membuat jQuery, lebih baik memuatnya dari CDN melalui HTTP. Hal ini berguna agar sintaks jQuery berfungsi dengan lebih baik. Proses penambahannya bisa melalui URL Google, atau bisa dengan unduhan manual.
6. Menambah JavaScript
Bootstrap menyediakan bundel JavaScript yang berguna untuk menyederhanakan proses. Akan tetapi untuk Bootstrap.bundle.js serta Bootstrap.bundle.min.js hanya menyertakan proses, bukan jQuery.
Baca juga: 6 Keuntungan menjadi Software Developer
Bedanya Bootstrap 3 dengan Bootstrap 4
Bootstrap 4 adalah versi terbaru (Sumber: Pexels)
Bootstrap 3 pertama diluncurkan pada tahun 2013. Sedangkan 4 tahun setelahnya, yaitu 2017, versi Bootstrap 4 diluncurkan. Dilansir dari situs Javatpoint, perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari beberapa poin seperti:
- Bootstrap 3 menggunakan unit relatif rem, pengukuran font, serta jumlah panjang yang sama dengan piksel di HTML. Sedangkan Bootstrap 4 memakai rem yang lebih fleksibel
- Bootstrap 3 hadir dengan 4 kelas grid, sedangkan versi 4 mengalami peningkatan grid menjadi 5 kelas
- Pelepasan xs dari breakpoint di Bootstrap 4 terendah. Sedangkan versi 3 mengalami titik bawah yang bekerja dengan xs
- Bootstrap 4 memiliki kelas utilitas yang baru, tanpa menghambat fungsionalitas yang ada
- Tabel sepenuhnya responsif untuk Bootstrap 4, dibanding versi 3
Baca juga: 12 Bahasa pemrograman yang paling relevan untuk dipelajari 2022
Bootstrap adalah framework yang bisa kamu gunakan untuk membuat tampilan situs semakin responsif. Temukan juga berbagai artikel menarik lainya di EKRUT Media. Informasi dan tips menarik tersedia pula di YouTube EKRUT Official. Jika kamu tertarik mendapatkan berbagai kesempatan untuk mengembangkan karier, sign up EKRUT sekarang juga. Hanya di EKRUT, kamu dapat memperoleh berbagai peluang kerja yang dapat disesuaikan dengan minatmu.
Sumber:
- hostinger.com
- javatpoint.com
- clariontech.com