Perencanaan yang matang diperlukan ketika mendirikan sebuah bisnis, oleh karena itu diperlukan sebuah bisnis plan agar perusahaan memiliki koherensi mengenai tujuan bisnis dan arah yang dituju. Bisnis plan ini penting dalam membantu memahami apa yang perlu diterapkan untuk bergerak maju. Yuk, ketahui lebih dalam mengenai apa itu bisnis plan, tujuan bisnis plan, hingga panduan untuk membuat proposal bisnis plan yang bisa kamu ikuti!
Baca juga: Panduan membuat marketing plan beserta contohnya
Apa itu bisnis plan?
Bisnis plan adalah dokumen yang menjelaskan bagaimana perusahaan mencapai tujuannya. (Sumber: Pexels)
Bisnis plan adalah dokumen tertulis yang menjelaskan secara rinci bagaimana sebuah bisnis (biasanya sebuah startup) menentukan tujuannya dan bagaimana cara mencapai tujuannya. Bisnis plan menjabarkan peta jalan tertulis untuk perusahaan dari sudut pandang pemasaran, keuangan, dan operasional.
Bisnis plan juga merupakan dokumen penting yang digunakan untuk audiens eksternal serta audiens internal perusahaan. Misalnya, bisnis plan digunakan untuk menarik investasi sebelum perusahaan memiliki rekam jejak yang terbukti atau untuk memperoleh pinjaman. Bisnis plan juga merupakan cara yang baik bagi tim eksekutif perusahaan untuk berada di halaman yang sama tentang strategic action plan apa yang akan dilakukan dan untuk menjaga mereka fokus pada target yang ditetapkan.
Meskipun sangat berguna untuk bisnis baru, setiap perusahaan harus memiliki bisnis plan. Idealnya, rencana tersebut ditinjau dan diperbarui secara berkala untuk melihat apakah tujuan telah tercapai atau telah berubah dan berkembang. Terkadang, bisnis plan baru dibuat untuk bisnis mapan yang telah memutuskan untuk bergerak ke arah yang baru.
Baca juga: Action plan adalah: Manfaat, 5 cara merancangnya hingga contoh pembuatannya
Tujuan dari bisnis plan
Bisnis plan akan membantu perusahaan mengelola bisnis secara efektif. (Sumber: Pexels)
Bisnis plan akan berfungsi sebagai titik acuan utama bagi investor, mitra, karyawan, dan manajemen untuk mengukur kemajuan terhadap tujuan. Lebih jauh lagi, tujuan dari bisnis plan adalah sebagai berikut.
1. Memiliki roadmap
Rencana yang terperinci akan membantu perusahaan untuk mengelola bisnis secara efektif. Menulis dan mengilustrasikan ide dan strategi akan membentuk jalur dan tindakan yang harus dilakukan. Memiliki roadmap akan memberi sesuatu yang konkret untuk memantau dan menilai kemajuan yang dibuat.
Dengan roadmap, maka perusahaan akan bijaksana untuk merencanakan skenario dan strategi yang paling mungkin untuk setiap keadaan yang berbeda, serta mengembangkan rencana dan strategi yang jelas yang akan memfokuskan dan memberikan kejelasan tentang berapa banyak yang perlu diinvestasikan pada setiap tahap siklus hidup bisnis. Perusahaan kemudian akan tahu kapan akan membutuhkan suntikan dana berdasarkan kemungkinan arus kas.
2. Memperjelas fokus bisnis
Membuat bisnis plan bisa mendefinisikan dengan jelas seperti apa perusahaan hari ini dan esok. Koherensi mengenai tujuan bisnis dan arah yang dituju ini sangat penting karena akan membantu memahami apa yang perlu diterapkan untuk bergerak maju. Membuat bisnis plan akan memberikan sebuah tolok ukur untuk dikerjakan, di mana setiap langkah yang diambil menjadi terarah dan terfokus untuk mencapai tujuan utama.
3. Sebagai bukti keseriusan
Bisnis plan bisa menjadi bukti keseriusan seseorang dalam menjalankan usaha. Bisnis plan digunakan untuk membantu mengelola perusahaan dengan menyatakan ambisi, bagaimana pencapaiannya, dan kapan tepatnya. Rencana tersebut juga akan membantu meringkas tentang apa bisnis itu, mengapa itu ada, dan kemana tujuan akhir sebuah bisnis.
Baca juga: Apa itu model bisnis? Berikut pengertian, manfaat, dan 10 jenisnya
Panduan membuat proposal bisnis plan
Proposal bisnis plan dibuat mulai dari ringkasan eksekutif hingga analisis keuangan. (Sumber: Pexels)
Terdapat beberapa aspek penting yang harus kamu cantumkan ketika membuat sebuah proposal bisnis plan. Di bawah ini adalah panduan dan aspek-aspek yang perlu dicantumkan untuk membuat proposal bisnis plan yang perlu kamu ketahui.
1. Ringkasan eksekutif
Ringkasan eksekutif dibuat untuk memberikan gambaran tentang perusahaan kepada pembaca sekaligus menjadi cara untuk meyakinkan mereka membaca lebih lanjut. Ringkasan eksekutif tidak boleh melebihi satu halaman. Beberapa aspek yang harus disertakan dalam ringkasan eksekutif rencana bisnis antara lain:
- Konsep bisnis: apa yang bisnis kamu lakukan?
- Tujuan dan visi bisnis: apa yang akan dilakukan oleh bisnismu?
- Deskripsi dan diferensiasi produk: apa yang dijual dan apa yang membedakannya dari produk serupa lainnya?
- Sasaran pasar: kepada siapa kamu menjual?
- Strategi pemasaran: bagaimana rencana cara menjangkau pelanggan?
- Kondisi keuangan saat ini: darimana saja sumber pendapatan berasal?
- Kondisi keuangan yang diproyeksikan: apa yang kira-kira akan menghasilkan pendapatan dan berapa banyak dana yang kamu minta?
- Tim: siapa saja yang terlibat dalam bisnis?
2. Latar belakang perusahaan
Latar belakang perusahaan harus menjawab dua pertanyaan mendasar: seperti apa perusahaanmu dan apa yang plan ke depannya? Berikut adalah beberapa komponen yang harus disertakan dalam latar belakang perusahaan:
- Struktur bisnis (apakah kepemilikan tunggal, kemitraan umum, kemitraan terbatas, atau perusahaan berbadan hukum).
- Model bisnis.
- Industri.
- Pernyataan visi dan misi bisnis dan proposisi nilai.
- Informasi latar belakang bisnis atau sejarahnya.
- Tujuan bisnis, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
3. Analisis pasar dan pemasaran
Komponen inti dari analisis pasar dan pemasaran adalah:
- Analisis industri, yang menilai lingkungan industri umum tempat perusahaan bersaing.
- Analisis target market, yang mengidentifikasi dan mengukur pelanggan yang akan ditargetkan untuk penjualan.
- Analisis kompetitor, yang mengidentifikasi pesaing dan menganalisis kekuatan dan kelemahan mereka.
4. Analisis produk
Pada bagian analisis produk, kamu perlu menyebutkan lebih detail terkait produk atau jasa yang dijual. Analisis produk bisa kamu lakukan dengan menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT akan menjabarkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Beberapa pertanyaan yang bisa kamu jawab dalam analisis produk antara lain:
- Apa kelebihan produk atau jasa yang kamu tawarkan dan apa kekurangannya?
- Pergeseran pasar atau industri apa yang dapat kamu manfaatkan dan ubah menjadi peluang?
- Apakah ada faktor eksternal yang mengancam kemampuan untuk berhasil?
Baca juga: 8 Strategi dan contoh analisis pesaing dalam marketing
5. Analisis manajemen atau SDM
Analisis manajemen atau SDM dari bisnis plan memberi tahu tentang siapa yang menjalankan perusahaan. Gunakan bagan organisasi untuk menunjukkan struktur internal perusahaan, termasuk peran, tanggung jawab, dan hubungan antara orang-orang di bagan tersebut. Komunikasikan bagaimana setiap orang akan berkontribusi pada kesuksesan perusahaan.
6. Analisis keuangan
Tidak peduli seberapa hebat ide yang kamu miliki, dan terlepas dari upaya, waktu, dan uang yang kamu investasikan, hidup atau mati sebuah bisnis bergantung pada kesehatan finansialnya. Pada akhirnya, orang hanya bersedia bekerja sama dengan bisnis yang menurut mereka dapat bertahan di masa mendatang.
Seberapa detail kamu harus mencantumkan analisis keuangan bergantung kepada siapa proposal bisnis plan ini kamu tujukan. Namun, setidaknya kamu memasukkan beberapa aspek seperti laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas. Selain itu, kamu juga bisa menyertakan proyeksi keuangan dalam analisis keuangan bisnis plan ini.
Baca juga: 9 Segmen business model canvas untuk merancang bisnis
Nah, itulah tadi beberapa penjelasan mengenai pengertian bisnis plan hingga panduan membuat proposal bisnis plan demi kesuksesan perusahaan kamu. Semoga bermanfaat, ya!
Selain dari artikel EKRUT Media ini, kamu masih bisa memperoleh informasi dan berbagai tips bermanfaat lainnya melalui YouTube EKRUT Official. Jika kamu ingin mengembangkan karier dan mencari pekerjaan baru, yuk, sign up di EKRUT sekarang juga karena banyak peluang kerja dari perusahaan besar dan startup ternama menantimu!
Sumber:
- Investopedia
- Shopify
- The Balance Small Business
- HubSpot