Ketika sebuah aplikasi dijalankan dalam sebuah perangkat, dibutuhkan software yang bertugas untuk mengoperasikan dan memastikan aplikasi tersebut berjalan lancar. Pada sistem operasi Windows, software yang memiliki tugas tersebut adalah .NET Framework.
Tidak seperti PHP Framework, mungkin .NET Framework masih terdengar asing bagi sebagian orang. Padahal, keberadaan software buatan Microsoft tersebut sangat penting di dalam sistem operasi Windows. Bahkan, beberapa aplikasi tidak dapat bekerja jika tidak ada .NET Framework di dalam perangkatnya. Lalu, sebenarnya apa itu .NET Framework? Pada artikel kali ini, akan dibahas tentang .NET Framework, dari mulai pengertian, fungsi, cara kerja, hingga kelebihan dan kekurangannya. Jadi, mari simak penjelasannya berikut ini!
Baca juga: Firebase: Definisi, Fungsi, Fitur, Serta Kelebihan dan Kekurangannya
Apa itu .NET Framework?
.NET Framework adalah platform untuk membuat aplikasi yang dijalankan di Windows (sumber: pexels)
.NET Framework atau dibaca (dot) NET Framework adalah software yang menyediakan kerangka kerja untuk sistem operasi Windows. .NET Framework memungkinkan software developer membuat aplikasi dengan satu bahasa pemrograman dan memastikan aplikasi tersebut berjalan. .NET Framework merupakan implementasi dari Microsoft .NET yang dirancang untuk mengakomodasi kode objek yang disimpan atau dieksekusi di mana pun.
Secara umum, .NET Framework adalah tools untuk membuat, merancang, dan mengembangkan aplikasi yang berjalan di Windows. .NET Framework memiliki berbagai pustaka kode, alat pengembangan, dan bahasa pemrograman yang beragam, seperti C, Visual Basic, dan lain-lain.
.NET Framework didesain untuk mengurangi error saat pemrograman dan meningkatkan produktivitas dengan menggunakan pendekatan modular dalam mendesain software. .NET juga memiliki dua komponen, yaitu:
- Common Language Runtime (CLR), yang memfasilitasi berbagai bahasa pemrograman dan libraries untuk bekerja bersama. CLR juga me-manage sistem servis, seperti memori, eksekusi kode, verifikasi keamanan, dan compiling code. CLR sendiri terdiri dari beberapa komponen lain yang memiliki tugas berbeda, di antaranya:
- Garbage Collector (GC), yang berfungsi untuk mengelola data-data pada sebuah aplikasi yang disimpan di memori heap. GC akan menyimpan data-data yang masih digunakan di dalam aplikasi, dan menghapus data-data yang sudah tidak digunakan.
- Just in Time Compiler (JIT), yang berfungsi untuk mengkonversi kode Intermediate Language (IL) ke kode native atau bahasa mesin sesuai dengan arsitektur sistem operasi dan hardware di mana aplikasi dijalankan.
- Class Library, yang menyediakan kode pemrograman dasar yang siap untuk digunakan. Sehingga akan mempercepat pekerjaan developer.
Baca juga: Next.js: Pengertian, Cara Kerja, 3 Fitur, Kelebihan, dan Bedanya dengan React
Cara kerja .NET Framework
.NET Framework memiliki cara kerja yang sederhana dan mudah digunakan (sumber: pexels)
Pada umumnya, software .NET sudah aktif di dalam sistem operasi Windows. Namun, di beberapa kasus, .NET tidak langsung aktif dan dapat digunakan. Maka dari itu, harus di-install terlebih dahulu dan mengaktifkannya secara manual. Sebuah aplikasi atau software yang akan dijalankan oleh .NET Framework dapat ditulis dengan berbagai macam bahasa pemrograman. .NET sendiri dapat menjalankan lebih dari 20 bahasa pemrograman, yang disebut .NET compliant. Meskipun banyak bahasa yang dapat dijalankan .NET, tetapi umumnya pemrograman pada .NET ditulis menggunakan bahasa C# dan VB.NET.
Setelah program sudah ditulis, selanjutnya, program tersebut akan dikonversi ke sebuah format umum oleh Common Type System (CTS) dan disebut dengan Intermediate Language (IL). Sehingga bahasa pemrogramannya dapat dipahami oleh CLR. Misalnya, data dengan tipe bilangan bulat dideklarasikan dengan “int” pada bahasa C#, sedangkan pada bahasa VB.NET dideklarasikan dengan “integer”. Pada saat akan dieksekusi oleh CLR, “int” dan “integer” akan dikonversi ke bahasa yang umum, yaitu “int32”.
Selain CTS, ada juga CLS atau Common Language Specification. CLS adalah komponen CLR yang berfungsi untuk mengkonversi aturan sintaksis dari bahasa pemrograman .NET ke format sintaksis yang umum. Setelah dikonversi menjadi kode IL, JIT akan mengkonversikannya lagi menjadi kode native atau bahasa mesin sesuai dengan arsitektur sistem operasi dan hardware di mana aplikasi tersebut dijalankan. Jadi, meskipun pada sistem operasi Windows dengan arsitektur x86 (32 bit) ataupun x64 (64 bit), kode IL tetap dapat dipahami CPU. Setelah JIT mengkonversikannya menjadi bahasa mesin, CPU dapat memahaminya dan dapat mengeksekusi langsung kode program tersebut.
Baca juga: Node.js Adalah: Cara Kerja, Frameworks dan Tools Beserta Kelebihannya
Fungsi .NET Framework
.NET Framework dapat digunakan untuk berbagai jenis aplikasi, salah satunya untuk aplikasi game (sumber: pexels)
Banyak fungsi dari .NET Framework yang memungkinkan developer untuk membuat berbagai macam aplikasi dan layanan. Di antara jenis aplikasi yang dapat dibuat oleh .NET Framework adalah sebagai berikut.
1. Interoperable apps
.NET Framework adalah pilihan sempurna untuk merancang interoperable apps atau aplikasi yang dapat dioperasikan dengan menawarkan user experience yang baik di berbagai platform. Banyaknya fitur yang tersedia dalam .NET memungkinkan programmer untuk membuat aplikasi yang dapat tersinkronisasi dengan berbagai platform.
2. Gaming
Banyaknya fitur dan pustaka kode yang dimiliki oleh .NET, membuat framework ini juga cocok untuk pengembangan aplikasi game. Selain itu, fleksibilitas yang ditawarkan oleh .NET juga memungkinkan developer untuk membuat web dan aplikasi tingkat perusahaan.
3. Re-designing apps
Kebutuhan perusahaan atau organisasi terhadap aplikasi atau software yang menunjang operasionalnya akan terus berkembang dan tidak statis. Maka dari itu, sangat penting untuk sebuah aplikasi atau software yang digunakan sebuah perusahaan menyesuaikan dengan kebutuhan yang terus berkembang.
.NET adalah platform yang sangat direkomendasikan untuk re-designing apps. Fleksibilitasnya memungkinkan developer untuk mengubah dan meningkatkan aplikasi atau software sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
4. Business function apps
Kehadiran aplikasi atau software di sebuah perusahaan sangat membantu dalam melakukan kegiatan operasional sehari-hari. Hampir setiap perusahaan menggunakan aplikasi atau software untuk melakukan aktivitas bisnisnya. .NET Framework dapat menjadi pilihan yang tepat untuk membuat dan merancang aplikasi atau software yang dapat membantu perusahaan, seperti pembuatan aplikasi untuk manajemen pemasukan, pengeluaran, dan CRM.
5. Multi-tiered software architecture
.NET menggunakan arsitektur perangkat lunak yang multi-tier. Disebut demikian, karena .NET secara fisik memisahkan fungsi untuk pemrosesan aplikasi, manajemen data, dan presentasi. Dengan memanfaatkan framework ini, developer dapat membangun aplikasi yang fleksibel. Selain itu, developer juga dapat mengedit layer yang bermasalah atau butuh improvement, tanpa mengerjakan ulang seluruh aplikasi.
Baca juga: Mengenal apa itu JavaScript mulai dari pengertian hingga sejarahnya
Kelebihan dan kekurangan menggunakan .NET Framework
.NET Framework memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat dipertimbangkan (sumber: pexels)
Menggunakan .NET Framework untuk merancang sebuah aplikasi atau software memiliki kelebihan dan kekurangan. Di antara kelebihan yang didapat dari programming menggunakan .NET Framework adalah sebagai berikut.
- Multiple-platform design. .NET Framework memungkinkanmu untuk membuat program yang dapat dijalankan di berbagai platform. Selain itu, kode library yang dapat digunakan adalah open-source, sehingga akan terus menjadi canggih dan banyak perbaikan.
- Visual Studio tool. Ini adalah salah satu tool yang sangat bermanfaat bagi developer. Visual Studio merepresentasikan Integrated Development Environment (IDE), yang membuat proses pengembangan, pengujian, dan penerapan program lebih mudah. Dengan tool ini juga membuatmu dapat mengunggah aplikasi di berbagai platform.
- Code checking otomatis. Penulisan kode program adalah hal yang rumit. Kesalahan sering terjadi pada saat menulis kode, meskipun kamu sudah ahli sekalipun. Untuk menghindari hal itu, .NET menyediakan fitur monitoring dan checking otomatis.
- Fleksibel dan mudah dirawat. .NET Framework memudahkan para developer untuk mengubah kode program, tanpa harus mengulang prosesnya dari awal. Hal itu, membuat pengerjaan menjadi lebih cepat. Selain itu, kode yang tertulis juga mudah dipelihara dan terhindar dari bugs.
- Kontrol UI yang canggih. .NET Framework dilengkapi dengan tampilan dan kontrol UI yang canggih. Misalnya, kontrol drag-and-drop yang dapat memudahkan dan menghemat waktu bagi developer.
- Komunitas yang suportif. Saat ini .NET banyak digemari oleh para developer. Tool-nya yang open-source menjadi daya tarik sendiri dan menjadikan .NET Framework populer di kalangan perusahaan dari berbagai tingkatan. Hal itu juga membuat semakin banyaknya komunitas yang dapat membantumu untuk meningkatkan keterampilanmu.
Selain memiliki kelebihan, .NET Framework juga memiliki kekurangan. Di antara kekurangannya adalah sebagai berikut.
- Ketergantungan pada supplier. .NET Framework adalah software yang diproduksi oleh Microsoft. Artinya, developer tidak memiliki kendali penuh terhadap aplikasi yang ia buat dan harus mematuhi kebijakan Microsoft.
- Program update bisa menjadi masalah. Update atau pembaruan sangat lumrah dan diperlukan untuk sebuah produk IT. Namun, masalah bisa terjadi ketika system update membuat sistem versi sebelumnya tidak bekerja. Sehingga harus terus menyesuaikan dengan sistem versi terbaru.
- Biaya lisensi. Meskipun .NET Framework adalah platform open-source, tetapi untuk ukuran proyek yang besar dan kompleks, bisa dikenakan lisensi yang mahal. Selain itu, Microsoft menawarkan fitur-fitur yang dapat memudahkan pekerjaan dengan harga yang cukup tinggi. Misalnya, fitur Visual Studio IDE yang dikenakan biaya $539/tahun.
- Kecepatan yang terbatas. Kecepatan dalam runtime dapat berkurang hingga 40-50 persen, bahkan untuk menjalankan algoritma perhitungan murni. Angka tersebut tentu tidaklah sedikit. Namun, mengingat pertumbuhan konstan dari performa model baru, rasanya hal tersebut dapat akan bisa teratasi.
- RAM. .NET Framework membutuhkan lebih banyak RAM. Program .NET biasanya berukuran kecil, tetapi ketika diluncurkan, ada peningkatan berat hingga 20 MB, tergantung pada versi framework. Sehingga membutuhkan lebih banyak RAM.
Baca juga: 6 Keuntungan menjadi Software Developer
Itulah pembahasan tentang .NET Framework, dari mulai pengertian, cara kerja, fungsi, hingga kelebihan dan kekurangannya. .NET Framework mungkin bisa menjadi opsi lain untuk kamu yang ingin menjadi seorang programmer, karena saat ini .NET semakin populer dan banyak digunakan oleh perusahaan. Jadi, apakah kamu tertarik mencobanya?
Demikian artikel EKRUT Media, dapatkan juga berbagai informasi dan tips menarik seputar karier melalui YouTube EKRUT Official. Tak hanya itu, jika kamu tertarik mendapatkan berbagai kesempatan untuk mengembangkan karier, sign up EKRUT sekarang juga. Hanya di EKRUT, kamu dapat memperoleh berbagai peluang kerja yang dapat disesuaikan dengan minatmu.
Sumber:
- graffersid.com
- techtarget.com
- tycoonstory.com