Pernahkah kamu mengenal istilah job analysis atau analisis pekerjaan? Analisis pekerjaan merupakan sebuah proses yang efektif untuk menentukan tanggung jawab dan persyaratan suatu posisi atau peran dalam bekerja. Proses tersebut penting dalam perusahaan terutama saat merekrut karyawan baru atau menjabarkan peran suatu posisi. Job analysis dapat dilakukan oleh manajer, tim personalia, hingga karyawan lainnya.
Memahami cara kerja proses analisis pekerjaan secara detail dapat memudahkan kamu untuk menentukan persyaratan untuk sebuah posisi dengan lebih efektif, lho! Agar kamu dapat menerapkan proses ini dengan tepat, perhatikan manfaat, tahapan, serta jenisnya berikut ini.
Apa itu analisis pekerjaan?
Job analysis yang tepat akan membantu mengoptimalkan pekerjaan. (sumber: pexels)
Dilansir dari whatishumanresource.com, analisis pekerjaan adalah prosedur di mana kamu menentukan tugas, tanggung jawab, jenis pekerjaan, serta memutuskan kualifikasi, skill, dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk seorang karyawan melakukan pekerjaan tertentu.
Memahami analisis pekerjaan akan mengoptimalkan pekerjaan dari peran atau posisi tertentu dalam perusahaan. Hal itu karena prosesnya dilakukan secara sistematis untuk mengumpulkan informasi lengkap yang berkaitan dengan berbagai pekerjaan. Perlu kamu ketahui, analisis pekerjaan tidak memeriksa individu melainkan posisi pekerjaan. Langkah ini lebih efisien ketika prosesnya melibatkan standar profesional yang sama, terlepas dari industri atau perusahaannya.
Baca juga: 8 Strategi Rekrutmen yang Efektif untuk Mendapatkan Talent
Manfaat analisis pekerjaan
Manfaat utama prosedur ini untuk mempersiapkan deskripsi pekerjaan. (sumber: pexels)
Menerapkan analisis pekerjaan dengan baik memberikan manfaat tersendiri untuk perusahaan. Proses ini penting untuk menentukan persyaratan pekerjaan dan menemukan kandidat terbaik untuk mengisi posisi atau peran tertentu dalam perusahaanmu.
Manfaat utama dari analisis pekerjaan adalah untuk mempersiapkan deskripsi dan spesifikasi pekerjaan yang akan membantu kamu untuk mempekerjakan kandidat kerja terampil. Deskripsi pekerjaan adalah pernyataan informasi mengenai tugas dan tanggung jawab dari suatu pekerjaan.
Sedangkan spesifikasi pekerjaan adalah pernyataan informasi yang berisikan kualifikasi, kualitas khusus, skill, dan pengetahuan yang dibutuhkan karyawan agar sesuai dengan pekerjaan. Nah, oleh karenanya analisis pekerjaan memungkinkan kamu untuk memiliki wawasan yang mendalam akan suatu pekerjaan. Kamu bisa melakukan proses perekrutan karyawan dengan lebih mudah terutama dalam melacak kualifikasi dan kualitas kandidat yang diperlukan untuk suatu posisi pekerjaan.
Baca juga: Workaholic Adalah: Pengertian, Ciri-ciri, Bedanya dengan Hard Worker, dan Dampaknya untuk Kesehatan
Tahapan analisis pekerjaan
Mengumpulkan informasi merupakan tahapan awal yang perlu kamu lakukan. (sumber: pexels)
Agar job analysis dapat berjalan dengan lancar, kamu harus mengetahui apa saja tahapannya. Berikut ini tahapan analisis pekerjaan yang perlu kamu lakukan.
1. Mengumpulkan informasi
Langkah awal yang harus kamu lakukan adalah mengamati dan mewawancarai karyawan yang ada mengenai pekerjaannya. Pastikan kamu menanyakan tugas dan tanggung jawabnya secara spesifik. Bandingkan deskripsi pekerjaan yang ada dengan apa yang sesungguhnya dilakukan oleh karyawan. Kamu bisa mencatat hasilnya berdasarkan tim atau posisi individu. Buatlah akun untuk semua tugas, tanggung jawab, dan keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan tertentu.
2. Mengevaluasi setiap tugas dan kompetensi
Tahapan analisis kerja selanjutnya adalah menentukan kompetensi mana yang penting untuk setiap peran dalam perusahaan. Setelahnya, kamu dapat menetapkan peringkat berdasarkan kesulitan untuk setiap tugas dan keahlian. Tentukan pula posisi mana yang membutuhkan keahlian khusus. Perhatikan kemampuan yang termasuk dalam tingkat pemula dan perlu pelatihan. Kamu mungkin akan mendapatkan perspektif yang berbeda mengenai aspek penting dari peran pekerjaan.
3. Meneliti standar industri
Kamu bisa meneliti peran dalam analisis pekerjaan untuk memastikan keselarasan dengan workforce saat ini. Selain itu, pertimbangkan untuk memverifikasi hasil penelitianmu menggunakan informasi pemerintah dan data dari organisasi profesional. Mencari saran para ahli mengenai subjek yang dapat menjelaskan tugas yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan. Apabila dibutuhkan, pertimbangkan untuk menjalin hubungan dengan perusahaan lain.
4. Memperbaiki standar dan deskripsi pekerjaan
Setelah kamu mengidentifikasi dan menemukan kualifikasi penting yang diperlukan untuk mengisi suatu posisi, buatlah daftar untuk setiap pekerjaan dan skill. Gunakan daftar tersebut untuk mengedit deskripsi pekerjaan yang ada atau membuat yang baru agar sesuai dengan analisis kamu. Buatlah serangkaian kriteria untuk setiap posisi yang sesuai dengan feedback karyawan dan hasil pengamatanmu sendiri. Kamu bisa juga menyertakan ekspektasi berdasarkan saran para ahli yang kamu dapatkan dari hasil penelitian.
5. Menggunakan informasi untuk membuat perubahan
Menilai perusahaan secara keseluruhan dan menentukan apakah alokasi tugas sudah sesuai dengan analisis pekerjaan yang kamu lakukan. Apabila kamu melihat pekerjaan dari suatu tim lebih cocok dilakukan oleh tim lain, kamu bisa memindahkannya. Dengan menggunakan analisis pekerjaan kamu bisa menentukan cara untuk mengalokasikannya kembali.
Baca juga: 10+ Aplikasi To-Do List Ini Bantu Kamu Jadi Lebih Produktif
Komponen analisis pekerjaan
Deskripsi pekerjaan merupakan salah satu komponen penting analisis pekerjaan. (sumber: pexels)
Berikut ini beberapa komponen dalam analisis pekerjaan yang harus kamu ketahui.
1. Posisi pekerjaan
Posisi atau peran dalam pekerjaan serta karyawan yang menempatinya dalam perusahaan disebut sebagai posisi pekerjaan. Status pekerjaan menjadi dasar dari sistem kompensasi dalam perusahaan. Pekerjaan dengan posisi tinggi akan mendapatkan kompensasi atau gaji yang lebih tinggi dibandingkan dengan posisi pekerjaan yang lebih rendah.
2. Deskripsi pekerjaan
Setiap posisi yang berbeda pastinya memerlukan tugas dan tanggung jawab yang berbeda pula, seperti pengalaman, keahlian, pengetahuan, serta lainnya. Tugas, tanggung jawab, dan peran merupakan komponen yang dijabarkan secara rinci untuk melakukan pekerjaan.
3. Nilai pekerjaan
Komponen ini mengacu pada perhitungan nilai pekerjaan dalam perusahaan. Sehingga dapat dikatakan, nilai pekerjaan adalah perkiraan seberapa besar kontribusi pekerjaan terhadap tujuan perusahaan secara keseluruhan.
Baca juga: 6 Tips bekerja cerdas agar pekerjaan lebih efisien
Analisis pekerjaan membantu kamu dalam menganalisis sumber daya dan menetapkan strategi untuk mencapai tujuan bisnis. Apabila dikembangkan secara efektif, deskripsi pekerjaan karyawan merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam keberhasilan suatu pekerjaan.
Selain melalui artikel dari EKRUT Media, kamu juga bisa memperoleh berbagai informasi dan tips menarik seputar karier melalui YouTube EKRUT Official. Tak hanya itu, jika kamu tertarik mendapatkan berbagai kesempatan untuk mengembangkan karier, sign up EKRUT sekarang juga. Hanya di EKRUT, kamu dapat memperoleh berbagai peluang kerja yang dapat disesuaikan dengan minatmu.
Sumber:
- indeed.com
- darwinbox.com
- whatishumanresource.com