Meski nampak mudah, nyatanya mengutarakan alasan resign yang masuk akal terkadang cukup membingungkan bagi sebagian orang. Terlebih lagi jika atasanmu menolak keinginanmu dan melakukan beragam cara agar kamu tetap dapat bekerja di perusahaan tersebut.
Nah, agar memudahkanmu, berikut ini adalah beberapa alasan resign yang mungkin bisa kamu coba.
Pengertian resign
Resign berarti meninggalkan pekerjaan secara sukarela - Freepik
Disadur dari indeed.com, resign atau mengundurkan diri berarti kamu meninggalkan pekerjaan secara sukarela. Ketika mengundurkan diri, kamu melepaskan semua tanggung jawab yang terkait dengan pekerjaan dan hak kamu, termasuk gaji. Selain itu, kamu harus memberikan pemberitahuan lisan kepada manajer dan mengirimkan pemberitahuan tertulis kepada HR mengenai alasan resign kamu.
12 Ide alasan resign yang masuk akal dan profesional
Alasan resign terbagi menjadi dua yaitu alasan profesional dan alasan personal - Freepik
Menurut cultivatedculture.com, alasan resign dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu alasan profesional, seperti mencari pekerjaan yang lebih baik, mencari pekerjaan dengan potensi pertumbuhan yang lebih menjanjikan, atau bahkan mengubah jalur karier di industri yang berbeda dan alasan personal, seperti jarak kantor yang jauh dari tempat tinggal, keinginan untuk melanjutkan sekolah, atau membutuhkan waktu untuk mengerjakan proyek pribadi dalam jangka waktu yang panjang.
Nah, agar memudahkanmu, berikut ini adalah beberapa alasan resign yang dapat kamu coba.
1. Melanjutkan Studi
Alasan resign yang mungkin bisa kamu utarakan yaitu melanjutkan pendidikan - EKRUT
Alasan resign yang pertama dan mungkin akan sangat membantumu adalah melanjutkan studi. Kondisi ini bisa dikatakan cukup masuk akal karena pada saat ini tentu kamu akan perlu sangat fokus. Meski pendidikanmu mungkin akan berguna bagi perusahaan, namun perusahaan tentu tidak ingin fokusmu terbagi dan pekerjaanmu terganggu, bukan? Terlebih lagi jika jadwal kuliahmu mengganggu jam kerja.
Baca juga: 5 Tips kerja sambil kuliah yang bisa kamu terapkan
2. Kamu diperlakukan buruk di kantor
Diperlakukan buruk oleh atasan kerap jadi pemicu munculnya keinginan untuk resign - EKRUT
Pekerjaan berat sekalipun akan lebih ringan rasanya jika didukung dengan lingkungan kantor yang nyaman. Lalu, bagaimana jika ternyata kamu justru diperlakukan buruk di kantor? Ketika sudah tak tertahankan lagi, hal ini mungkin akan semakin memperkuat keinginanmu untuk resign. Nah, cobalah mengutarakannya sebagai alasan mengapa kamu ingin resign. Meski begitu, pada kondisi tertentu, atasan atau HRD mungkin akan menganjurkanmu untuk rehat sejenak dengan mengambil cuti. Namun, jika keinginanmu sudah bulat, umumnya HRD dan atasanmu akan mengizinkanmu.
3. Mencari tantangan yang lebih
Bila kamu bosan terhadap pekerjaanmu saat ini, tak ada salahnya mencari tantangan baru di luar sana - EKRUT
Selain membutuhkan gaji yang cukup memenuhi kebutuhan hidup, kamu juga perlu pekerjaan yang bisa meningkatkan kemampuanmu. Mulai dari soft skill, seperti kemampuan berkomunikasi, hingga hard skill yang dapat menunjang kariermu.
Misalnya kamu seorang Software Engineer, kamu tentu akan merasa bosan saat harus terus menerus menulis hal yang sama berhari-hari, selama berbulan-bulan. Kamu tentu akan membutuhkan tantangan lebih yang dapat meningkatkan kemampuanmu ini.
Nah, jika kamu mendapatkan pekerjaan baru yang nampaknya akan sangat membantumu dalam meningkatkan kemampuanmu ini, tentu tidak ada salahnya untuk menjadikannya sebagai salah alasan resign yang masuk akal.
Baca juga: Kenali perbedaan hard skill dan soft skill
4. Tekanan kerja membuatmu mengalami stres berat
Tekanan kerja yang berlebihan hingga memengaruhi kesehatan fisik dan mental dapat menjadi salah satu alasanmu resign - EKRUT
Meski pekerjaan adalah hal yang sangat penting, kesehatan fisik dan mentalmu tetaplah nomor satu. Jadi, ketika tekanan pekerjaan sudah semakin membuatmu stres, bahkan sudah memengaruhi kesehatanmu, ada baiknya kamu mengambil langkah mundur.
Kamu bisa mengambil langkah awal dengan mengajukan cuti, dan pergi berlibur. Namun jika hal ini tidak membantu, mungkin inilah saatnya kamu mengajukan resign kepada atasanmu. Kondisi kesehatan fisik dan mentalmu ini pun dapat menjadi alasan masuk akal yang bisa kamu berikan.
5. Keinginan mengubah jalur karier
Banyak pengusaha berawal dari hanya seorang pekerja, kamu pun bisa demikian - EKRUT
Mengubah jalur karier jadi salah satu alasan resign yang masuk akal bisa kamu ajukan kepada atasan. Beberapa pekerjaan kerap berbeda dalam hidupmu dan kamu menginginkan perubahan dalam jenjang karier. Apakah mungkin kamu ingin beralih profesi, beralih di industri yang berbeda atau berhenti bekerja untuk memulai sebuah usaha baru yang ingin kamu geluti.
6. Tidak ada peluang lagi untuk berkembang
Tidak ada ruang untuk berkembang di kantor lama jadi salah satu alasan resign yang masuk akal - EKRUT
Tidak adanya ruang untuk berkembang di kantormu saat ini, dan munculnya tawaran dari perusahaan yang lebih baik umumnya ampuh digunakan sebagai alasan resign yang masuk akal. Pasalnya, tentu tidak mungkin perusahaan atau atasanmu melarang kamu untuk terus mengembangkan karier, bukan? Terlebih lagi jika kamu sudah mantap untuk resign dan menerima tawaran dari perusahaan lain.
Baca juga: 6 Cara resign yang baik dan profesional
7. Mendirikan usaha sendiri (wiraswasta)
Resign karena ingin mendirikan usaha sendiri dan memaksimalkan potensi diri - Unsplash
Sangat dapat diterima jika alasan resign kamu adalah untuk mewujudkan tujuan yang lain seperti memulai bisnis sendiri. Memutuskan untuk berwiraswasta menunjukkan inisiatif, dorongan, dan kejelian melihat peluang bisnis yang nyata. Meskipun perubahan seperti ini kemungkinan besar akan meninggalkan gap atau jarak dalam riwayat pekerjaanmu, kesenjangan tersebut bukanlah alasan yang perlu dikhawatirkan. Terlebih lagi jika tujuan akhirnya adalah untuk memaksimalkan potensi diri.
8. Berpindah domisili atau tempat tinggal
Relokasi dapat dijadikan sebagai salah satu alasan resign - Unsplash
Orang-orang meninggalkan pekerjaan mereka karena berbagai alasan, termasuk pindah domisili atau tempat tinggal ke daerah baru. Relokasi adalah alasan resign yang masuk akal dan dapat diterima untuk mengakhiri pekerjaanmu. Kamu dapat memutuskan berapa banyak informasi yang ingin dibagikan mengenai alasan pindah tersebut. Misalnya, kamu ingin memberitahu atasan bahwa kamu pindah karena pasangan menerima tawaran pekerjaan dan kamu sepakat mendukung kariernya. Namun, jika kamu merasa tidak nyaman mengatakan alasan yang sebenarnya, kamu cukup menyatakan bahwa ingin berpindah domisili.
9. Alasan keluarga
Memberi dukungan pada keluarga meskipun harus mengundurkan diri dari pekerjaan - Unsplash
Ada banyak alasan mengapa kamu harus mengundurkan diri dari pekerjaan untuk memberi dukungan pada keluarga, seperti ketika harus merawat anggota keluarga yang sakit atau memilih untuk memantau perkembangan anak di rumah.
Meskipun begitu, kamu tidak harus menceritakan secara detail mengenai kondisi keluarga yang mendorong pengunduran diri tersebut. Kamu cukup menggunakan frasa seperti "alasan keluarga" atau "keadaan keluarga" untuk menyampaikan kepada atasanmu. Tidak perlu khawatir, hal tersebut sangat bisa diterima bagi kamu yang memilih merahasiakan alasan pribadi.
10. Gaji yang tidak sesuai
Gaji yang tidak sesuai dapat menjadi alasan utama karyawan meninggalkan perusahaan - Unsplash
Meskipun gaji bukanlah segalanya dalam pekerjaan, hal tersebut dapat menjadi alasan utama bagi karyawan untuk meninggalkan perusahaan. Dikutip dari best-job-interview.com, sebuah survei terbaru dari Paychex menemukan bahwa hampir 70% orang berhenti dari pekerjaan mereka untuk mendapatkan gaji yang lebih baik di perusahaan lain.
Jika atasan kamu saat ini mengabaikan pertanyaan mengenai kenaikan gaji, atau tidak ada pilihan untuk kenaikan gaji di masa depan, alasan resign karena mencari insentif finansial di tempat lain dapat dimengerti sepenuhnya.
11. Mendapatkan tawaran pekerjaan lain
Memutuskan berpindah ke perusahaan lain tidak akan memengaruhi status lamaranmu - Unsplash
Meninggalkan kantor lama untuk berpindah ke tempat baru tidak akan memengaruhi status lamaranmu. Jika kamu memutuskan resign untuk mengambil posisi di perusahaan lain karena kenaikan gaji, promosi, atau hanya karena kamu ingin bekerja di perusahaan tersebut, semua itu adalah alasan resign yang valid. Kamu hanya perlu menyampaikan kepada atasan secara singkat, seperti, “Saya mendapat tawaran untuk mengisi posisi yang kosong di perusahaan lain dan diterima”.
12. Alasan kesehatan
Kesehatan fisik maupun mental menjadi hal utama yang harus diperhatikan - Unsplash
Jika kamu tiba-tiba mengalami penurunan kesehatan secara darurat dan harus berhenti bekerja untuk sementara waktu, alasan tersebut sesungguhnya dapat diterima oleh pemberi kerja. Apakah kamu berada dalam tekanan yang tinggi, pekerjaan dengan tingkat stres yang tinggi, atau merasa kewalahan dalam menangani pekerjaan—bisa jadi pengunduran diri merupakan tindakan terbaik yang harus dilakukan untuk mengelola stres dan memperbaiki kondisi kesehatanmu.
Baca juga: Tips menyampaikan kata-kata perpisahan kerja yang berkesan
Nah, itu tadi beberapa alasan resign yang bisa diajukan kepada atasanmu. EKRUT juga membagikan tips resign secara profesional melalui video di bawah ini. Simak baik-baik, ya!
Sumber:
- ziprecruiter.com
- forbes.com
- indeed.com
- cultivatedculture.com
- michaelpage.com.au
- best-job-interview.com
- theinterviewguys.com
- work.chron.com