Perusahaan fintech lending Akulaku sedang menyiapkan rencana offshore loan untuk pertama kalinya.
Langkah ini perlu dilakukan karena di tahun 2020 nanti, Akulaku memiliki target untuk memenuhi pembiayaan sebesar Rp 6 triliun.
Offshore loan sendiri adalah pinjaman yang pembiayaannya berasal dari luar negeri. Untuk mewujudkan hal tersebut, Akulaku sedang membidik investor dari Hongkong.
Baca juga: Layanan P2P Amartha raih pendanaan dari Line Ventures
Melalui target pembiayaan tersebut, Akulaku akan mengembangkan kredit produktif berupa:
- Pemberian pinjaman bagi para pelaku usaha merchant online yang ada di marketplace Akulaku dan di platform e-commerce lain, terutama yang berada di wilayah Jabodetabek, dengan memberikan layanan pinjam sebesar Rp 50 juta hingga Rp100 juta
- Kredit kendaraan bermotor, dengan nilai Rp 50 juta hingga Rp 300 juta dan tenor 1-5 tahun serta bunga sekitar 12 persen
- Rencana untuk menggarap bisnis syariah yang potensial
Selama ini perusahaan Akulaku hanya fokus pada kredit konsumtif yang telah menyalurkan dana hingga Rp 4 triliun pada 2019. Di mana jumlah penggunanyanya mencapai 3 juta orang, dengan nilai wanprestasi di bawah 1 persen dan tumbuh sebesar 116 persen dari tahun ke tahun.
Baca juga: Perusahaan induk Kredivo peroleh pendanaan seri C
Akulaku sendiri didirikan pada tahun 2014 lalu oleh William Li di Jakarta. Sejak berdiri hingga kini, kabarnya perusahaan telah mendapatkan pendanaan seri D senilai USD 40 juta dari investor strategis Ant Financial Alibaba Group.
Kini, perusahaan tersebut telah melebarkan sayapnya di beberapa negara seperti Malaysia, Filipina, Vietnam dan Indonesia.
Rekomendasi Bacaan: