Kamu mungkin pernah mendengar berita akuisisi Whatsapp oleh Facebook pada tahun 2014 yang lalu. Dalam dunia bisnis, akuisisi adalah istilah yang lumrah didengar. Praktik akuisisi ini memiliki berbagai manfaat dan kelebihan, namun juga memiliki kekurangan. Selain itu, akuisisi ternyata juga dibagi menjadi beragam jenis klasifikasi.
Yuk, simak penjelasan selengkapnya berikut ini!
Apa itu akuisisi?
Akuisisi adalah pembelian sebagian besar atau seluruh saham perusahaan. (Sumber: Pexels)
Akuisisi adalah ketika satu perusahaan membeli sebagian besar atau seluruh saham perusahaan lain untuk mendapatkan kendali atas perusahaan itu. Membeli lebih dari 50% saham perusahaan target dan aset lainnya memungkinkan pengakuisisi membuat keputusan tentang aset yang baru diakuisisi tanpa persetujuan pemegang saham perusahaan lainnya.
Akuisisi yang sangat umum dalam bisnis, dapat terjadi dengan persetujuan perusahaan target, atau terlepas dari ketidaksetujuannya. Dengan persetujuan, seringkali terdapat no-shop clause selama proses berlangsung. Kamu mungkin lebih sering mendengar tentang berita akuisisi perusahaan besar yang terkenal karena cenderung mendominasi berita. Pada kenyataannya, akuisisi lebih sering terjadi antara perusahaan kecil hingga menengah daripada antara perusahaan besar.
Baca juga: Facebook akuisisi Redkix, ini dampaknya
Manfaat akuisisi
Manfaat akuisisi adalah meningkatkan pangsa pasar perusahaan dengan cepat. (Sumber: Pexels)
Ketika perusahaan memutuskan untuk melakukan praktik akuisisi, tentunya mereka telah mempertimbangkan berbagai manfaat yang dapat diperoleh setelah melakukan akuisisi. Beberapa manfaat akuisisi adalah sebagai berikut:
1. Berkurangnya hambatan
Sebuah perusahaan kecil yang diakuisisi oleh perusahaan atau brand yang sudah dikenal, memiliki reputasi baik, dan sudah memiliki basis klien dapat memasuki pasar dan lini produk baru secara instan. Akuisisi dapat membantu mengatasi hambatan masuk pasar yang sebelumnya menantang. Memasuki pasar bisa menjadi skema yang mahal untuk perusahaan kecil karena tingginya biaya untuk riset pasar, pengembangan produk baru, dan waktu yang dibutuhkan untuk membangun basis klien yang substansial.
2. Kekuatan pasar
Akuisisi dapat membantu meningkatkan pangsa pasar perusahaan dengan cepat. Meskipun persaingan dapat menjadi tantangan, pertumbuhan melalui akuisisi dapat membantu memperoleh keunggulan kompetitif di pasar untuk mencapai sinergi pasar.
3. Kompetensi dan sumber daya baru
Sebuah perusahaan dapat memilih untuk melakukan akuisisi terhadap bisnis lain untuk mendapatkan kompetensi dan sumber daya yang tidak dimiliki saat ini. Akuisisi tersebut dapat memberikan banyak manfaat, seperti pertumbuhan pendapatan yang cepat atau peningkatan posisi keuangan jangka panjang perusahaan.
4. Akses ke experts
Ketika bisnis kecil diakuisisi oleh bisnis yang lebih besar, mereka akan mendapatkan akses kepada experts dalam bidang-bidang terkait, seperti spesialis keuangan, hukum atau sumber daya manusia.
5. Akses permodalan
Pemilik usaha kecil biasanya terpaksa menginvestasikan uang mereka sendiri dalam pertumbuhan bisnis karena ketidakmampuan mereka untuk mengakses dana pinjaman dalam jumlah besar. Namun, dengan akuisisi, terdapat ketersediaan tingkat modal yang lebih besar, sehingga memungkinkan pemilik usaha memperoleh pendanaan baru.
6. Ide dan perspektif baru
Manfaat keenam akuisisi adalah membantu perusahaan mengumpulkan tim ahli baru dengan perspektif dan ide segar yang bisa membantu bisnis mencapai tujuannya.
Baca juga: Mengenal IPO (Initial Public Offering)
Kelebihan dan kekurangan akuisisi
Kekurangan akuisisi adalah memerlukan biaya yang tinggi. (Sumber: Pexels)
Untuk lebih memahami akuisisi lebih holostik, berikut pemaparan kelebihan dan kekurangannya yang penting untuk kamu ketahui:
Kelebihan | Kekurangan |
Akuisisi memungkinkan metode yang efisien untuk mendapatkan aset yang dibutuhkan. | Akuisisi bisa menciptakan benturan budaya yang berbeda. |
Akuisisi memberikan kesempatan untuk menciptakan lebih banyak manfaat. | Akuisisi bisa menjadi distraksi dalam bisnis. |
Akuisisi memungkinkan untuk mengembangkan model bisnis. | Akuisisi dapat menciptakan kebingungan di dalam pasar. |
Akuisisi membantu mengurangi biaya pelatihan. | Akuisisi dapat menghambat kekuatan brand. |
Akuisisi bisa mengurangi hambatan yang ada. | Akuisisi dapat menciptakan kejatuhan internal. |
Akuisisi dapat memenuhi harapan para stakeholders | Akuisisi memerlukan biaya yang tinggi. |
Baca juga: Google membeli Fitbit seharga Rp29 triliun
6 Klasifikasi akuisisi
Pembeda klasifikasi akuisisi adalah berdasarkan objek dan jenis usahanya. (Sumber: Pexels)
Terdapat beberapa klasifikasi dalam praktik akuisisi yang ditinjau dari objek akuisisi dan juga jenis usahanya. Beberapa klasifikasi akuisisi adalah sebagai berikut:
Berdasarkan objek akuisisi
Tiga jenis akuisisi berdasarkan objek akuisisi adalah sebagai berikut:
- Akuisisi saham
Akuisisi saham merupakan akuisisi melalui pembelian saham perusahaan. Sehingga dalam akuisisi saham ini, pengakuisisi hanya memiliki penguasaan secara saham saja. - Akuisisi aset
Jenis akuisisi berikutnya adalah akuisisi aset. Dalam akuisisi aset, dilakukan pembelian aset perusahaan. - Konsolidasi atau merger
Dalam konsolidasi atau merger, kedua entitas bergabung dan hanya satu yang terus bertahan sementara perusahaan lain tidak ada lagi.
Berdasarkan jenis usaha
Tiga jenis akuisisi berdasarkan jenis usaha adalah sebagai berikut:
- Akuisisi vertikal
Akuisisi horizontal adalah akuisisi antara perusahaan yang memiliki lini bisnis yang sama. Tujuan akuisisi adalah untuk meningkatkan penguasaan atau memperbesar pangsa pasar. - Akuisisi horizontal
Akuisisi vertikal adalah akuisisi antara perusahaan yang memiliki keterkaitan usaha atau masih dalam satu rantai produksi. Tujuan akuisisi adalah untuk memperoleh kepastian adanya pasokan dan penjualan barang. - Akuisisi konglomerat
Akuisisi konglomerat adalah akuisisi perusahan yang tidak terkait dengan perusahaan-perusahaan lain baik secara horizontal maupun secara vertikal. Tujuan akuisisi adalah menunjang perusahaan pengakuisisi secara keseluruhan serta untuk memantapkan kondisi portfolio grup perusahaan.
Baca juga: Perjalanan Gojek dari Seri A hingga diberi pendanaan oleh Visa
Contoh akusisi
Contoh perusahaan yang melakukan banyak akuisisi adalah Gojek. (Sumber: Pexels)
Contoh praktik akuisisi yang paling terkenal adalah praktik akuisisi oleh Gojek atau PT. Aplikasi Karya Anak Bangsa. Bersamaan dengan guyuran pemodal asing maupun domestik, Gojek beberapa tahun terakhir ini gencar ekspansi melalui akuisisi sebelum akhirnya melakukan merger & akuisisi dengan Tokopedia menjadi Go-To.
Menurut website Cruchbase, sederetan perusahaan yang diakuisisi oleh Gojek pada beberapa tahun terakhir ini antara lain WePay (14 September 2020), Moka (20 April 2020), AirCTO (12 Juni 2019), Coins.ph (18 Januari 2019), Promogo (17 September 2018), PT RUMA (25 Desember 2017), Midtrans (15 Desember 2017), Kartuku (15 November 2017), LOKET (8 Agustus 2017), dan Leftshift Technologies (8 November 2016).
Baca juga: Jualo.com diakusisi oleh startup asal Singapura
Jika kamu masih berfokus mengembangkan karier dan tertarik untuk membuka kesempatan kerja di perusahaan baru impianmu, kamu bisa mendaftarkan diri melalui EKRUT. Di sini terdapat berbagai peluang kerja yang dapat disesuaikan dengan minatmu.
Dapatkan juga berbagai tips and insight menarik untuk pengembangan karier kamu melalui YouTube EKRUTtv, salah satunya “Kesalahan yang sebaiknya dihindari dalam karier” di bawah ini.
Sumber:
- Investopedia
- Corporate Finance Institute
- Pointfranchise
- Cruchbase