Technology

Akankah posisi barista Starbucks digantikan robot?

Published on
Min read
0 min read
time-icon
Widyanto Gunadi

Content palnner | Likes: Video games, music and drums, good reads, running, learning new things | Dislike: Overcomplicates simple things

robot_barista.jpg

Banyak yang mengatakan kecanggihan teknologi termasuk dalam pengembangan robot membuat banyak dampak. Bahkan Anda tak perlu lagi meminta barista membuatkan kopi Anda, karena kini robot pun bisa melakukannya. Jadi, apakah posisi barista kedai kopi ternama seperti Starbucks akan terancam di masa depan?

 

Robot ala barista Starbucks

Cafe X Technologies adalah barista otomatis baru senilai US$ 25.000 (Rp 351 juta) yang didesain oleh tim Ammunition Group. Pembuat kopi bergaya Jetsons ini bisa menghasilkan 120 cangkir kopi per jam dengan spesifikasi yang akan memuaskan para pemanggang biji kopi perfeksionis (serta rekan-rekannya) seperti Intelligentsia, Ritual, dan Equator. Unit robot ini pada dasarnya adalah sebuah kafe yang berfungsi sepenuhnya dengan satu lengan animatronik berporos enam. Para pelanggan dapat melakukan pemesanan dari kios layar sentuh atau aplikasi Café X, kemudian menerima pesan ketika minum sudah siap setelah dipersiapkan selama sekitar satu menit, seperti dikutip cnbc.com.

Layaknya kafe pada umumnya, Anda bisa memilih berbagai jenis minuman: latte, single-origin espresso, matcha latte, cortado, dan lain-lain. Tersedia juga berbagai jenis busa susu, termasuk susu oat Swedia organik. Bahkan gerakan robot ini juga dibentuk untuk memberikan pengalaman menyeruput kopi seperti di kedai kopi sebenarnya. Saat menyajikan setiap cangkir kopi kepada pelanggan, mesin juga menampilkan gerakan "ta-da!".

 

Robot ramah pelanggan

Dengan bantuan dana sebesar US$ 100.000 dari Theil Fellowship, Henry Hu dan dua orang temannya membangun prototipe dari kedai itu dari selembar logam dengan tangan di sebuah garasi di San Mateo, California. Setelah memperoleh pendanaan seri A (seed funding) senilai US$5 juta dari sejumlah investor, yaitu Khosla Ventures, Social Capital, Launch, dan Felicis Ventures, proyek itu dibawa ke Ammunition yang merupakan perusahaan desain kenamaan. Sebelumnya, Ammunition pernah mengerjakan pendaftaran pusat layanan Square dan tampilan "Glowstache" di Lyft.

Kemudian, konsep Hu dan timnya menarik semakin banyak investor, termasuk Thiel Foundation dan Jason Calacanis, seorang investor awal Uber. Sampai saat ini total pendanaan yang mereka terima mencapai US$ 7 juta. Café X diluncurkan pada 2017 di AMC Metreon dan 578 Market Street di San Francisco. Model generasi keduanya ditampilkan pada bulan Februari di pusat bisnis San Francisco One Bush Plaza.

Seseorang mengisi ulang biji kopi dan susu, serta membersihkan unit itu setidaknya sekali sehari. Spesialis produk juga ada di lokasi untuk mengajari pelanggan dan menawarkan mereka untuk mencicipi kopi. Umumnya robot ini akan memenuhi sekitar 300 dan 400 pesanan per hari. Harganya masih murah selama masa percobaan. Secangkir kopi Americano biasa dijual US$ 3 dan pelanggan tidak perlu memberikan tip.


Potensi robot barista di masa depan

Dengan tingginya permintaan dan faktor keingintahuan yang lebih tinggi, Café X fokus dalam mengukur kemampuan produksi masal di tahun 2018 dan akan diluncurkan di beberapa lokasi tambahan tahun depan.

Robot ini menjadi bagian dari berkembangnya robot di dunia makanan dan minuman. Panera menguji coba kios layanan mandiri untuk meningkatkan efisiensi. Sementara itu, perusahaan robot pizza Zume telah memperoleh pendanaan US$ 48 juta dengan rencana melayani pengiriman Bay Area di akhir tahun ini. Belum lagi kemunculan usaha-usaha seperti Café X. 

 

Ditentang penggemar Starbucks

Meskipun begitu, para penggemar setia Starbucks tidak setuju dengan kehadiran robot ini. Mereka lebih menyukai pesona barista lokal ketika meracik minumannya.

Starbucks, kedai kopi terbesar di dunia yang tersebar di lebih dari 20 ribu lokasi, tidak punya rencana resmi untuk menambahkan robot, walaupun perusahaan itu memiliki aplikasi ponsel. Dengan aplikasi ini, Anda bisa memesan Frappuccino di jalan, melacak riwayat pembelian, serta mengidentifikasi dan menyimpan lagu yang diputar di lokasi Starbucks lokal Anda.

Bagaimana jadinya ya, kalau robot barista ini masuk ke Indonesia? Apakah para penggemar kopi akan berpaling dari barista konvensional?

 

Sumber:
cnbcindonesia.com
japantimes.co.jp
msn.com

0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    H1_Artificial_Intelligence.jpg

    Technology

    Artificial Intelligence (AI): Definisi, Cara Kerja, dan Contohnya

    Natasya Primatyassari

    17 November 2022
    5 min read
    API-adalah-EKRUT.jpg

    Technology

    API: Pengertian, Jenis, Cara Kerja, Arsitektur, dan Contohnya

    Nur Rosita Dewi

    14 November 2022
    6 min read
    H1_black_box_testing.jpg

    Technology

    Black Box Testing: Definisi, Teknik, Kelebihan dan Kekurangan beserta Contohnya

    Nurina Ulfah

    24 October 2022
    6 min read

    Video