Strategi marketing akhir-akhir ini semakin berkembang. Salah satu yang sedang tren digunakan adalah affiliate marketing. Dapat dikatakan bahwa affiliate marketing adalah strategi yang unik dan ternyata dapat memberikan hasil yang cukup baik. Mungkin kamu sudah kerap mendengar istilah satu ini di beberapa platform internet seperti pada TikTok affiliate marketing dan Shopee affiliate marketing. Nah, kalau kamu masih cukup asing dengan strategi pemasaran satu ini, pastikan kamu membaca artikel kali ini hingga selesai, ya!
Apa itu affiliate marketing?
Affiliate marketing adalah salah satu bagian dari pemasaran yang menguntungkan (sumber: pexels)
Affiliate marketing adalah sebuah strategi pemasaran bersama pihak ketiga yang mana jika pengguna lain membeli produk dari link khusus, maka affiliator tersebut akan mendapatkan komisi. Affiliator adalah sebutan untuk mereka yang mempromosikan produk atau pihak ketiga yang memasarkan. Tugas seorang affiliator, yaitu membuat konten yang menarik untuk mengiklankan produk di media sosial yang mereka miliki.
Baca juga: Apa itu Marketing? Berikut Informasi Terlengkap yang Penting untuk Kamu Ketahui!
Bagaimana cara kerja affiliate marketing?
Sistem affiliate marketing menguntungkan kedua belah pihak (sumber: pexels)
Awalnya, seorang affiliator akan memilih produk mana yang akan dipromosikan. Setelah itu, mereka akan membuat konten yang menjelaskan mengenai produk tersebut. Selain itu, pada bagian kolom deskripsi atau caption akan dicantumkan pula link untuk membeli produk yang dipromosikan. Link yang ditautkan pada video tersebut sebelumnya telah diatur agar unik dan dapat dilacak karena disinilah seorang affiliator dan penjual dapat mengetahui berapa banyak komisi serta transaksi yang bisa didapatkan.
Setiap perusahaan dan penjual punya tolok ukur yang berbeda untuk menghitung kapan alur pengguna dianggap sebuah transaksi. Kebanyakan diukur dari adanya pembelian, jumlah pengguna yang mengklik tautan, atau lead yang datang dari tautan tersebut.
Baca juga: Pengertian afiliasi beserta manfaat dan 3 contoh perusahaannya
Perbedaan affiliate marketing, reseller, dan dropshipper
Affiliate marketing berbeda dengan sistem dropship dan reseller (sumber: pexels)
Dalam dunia perdagangan dan pemasaran, terdapat tiga istilah yang seringkali dianggap sama namun nyatanya hal ini memiliki sistem yang berbeda-beda. Ketiga poin tersebut, yaitu affiliate marketing, reseller, dan dropshipper. Cek perbedaannya berikut ini.
1. Affiliate marketing
Seperti yang sedang kita ulas pada artikel kali ini. Affiliate marketing adalah sistem pemasaran yang memberikan komisi kepada affiliates atau orang yang mempromosikan sebuah produk dari perusahaan tersebut. Tugas seorang affiliator hanya mempromosikan saja dan tidak akan merugi ketika tidak ada pengguna yang membeli produk dari tautan affiliates.
2. Reseller
Reseller adalah bisnis yang dapat menjual barang langsung kepada konsumen namun harus memiliki stok sendiri. Kelebihan dari sistem ini adalah seorang reseller dapat mengembangkan ide dan cara marketing yang telah disiapkan oleh distributor atau perusahaan penyedia produk.
3. Dropshipper
Dropshipper merupakan salah satu solusi menjual barang kepada konsumen. Berbeda dengan reseller, seorang dropshipper tidak perlu memiliki stok sendiri. Sistem transaksinya pun berbeda. Kamu akan menjadi perantara langsung dari distributor ke konsumen.
Baca juga: 6 Cara menjadi dropshipper yang bisa kamu coba
Kelebihan dan kekurangan dari affiliate marketing
Pertimbangkan kelebihan dan kekurangan affiliate marketing bagi sebuah bisnis (sumber: pexels)
Setiap strategi tentulah memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing termasuk pada affiliate marketing.
1. Kelebihan
- Praktis, fleksibel, dan tidak rumit untuk dilakukan
- Dapat dilakukan tanpa membutuhkan modal
- Produk yang bisa dipasarkan cukup beragam
- Tidak ada aturan untuk berkreasi membuat video
- Sumber penghasilan yang cukup baik jika dilakukan secara rutin
- Terlacak dan promosi menjadi cukup mudah bagi perusahaan
2. Kekurangan
- Total transaksi dan leads yang tidak pasti
- Tidak semua perusahaan dan penjual terbuka untuk program afiliasi
- Harus menarik perhatian pengguna agar mau membeli produk melalui link
- Tren afiliasi yang cukup tinggi sehingga banyak kompetitor
Baca juga: Perbedaan distributor dengan supplier, agen, dan reseller
7 Strategi affiliate marketing yang efektif di tahun 2022
Gunakan strategi affiliate marketing yang tepat untuk bisnis dan affiliator (sumber: pexels)
Berikut ini adalah strategi affiliate marketing yang efektif untuk penjual dan perusahaan.
1. Hubungi influencer
Sekarang sudah banyak selebgram dan influencer yang membuka kerja sama untuk mempromosikan produk. Hubungi influencer yang tepat untuk meningkatkan brand awareness di masyarakat.
2. Kurasi affiliates atau affiliator yang sesuai
Dari banyaknya orang yang mendaftar, sebuah perusahaan bisa memilah lagi apakah seseorang tersebut bisa menjadi affiliate atau tidak. Tidak jarang perusahaan mematok jumlah pengikut atau rata-rata views untuk mengkurasi calon affiliates.
3. Gunakan berbagai media untuk melakukan affiliate marketing
Ada banyak media sosial dan platform yang bisa dipilih untuk melakukan affiliate marketing. Akan lebih baik jika menggunakan beragam platform sehingga campaign lebih optimal.
4. Perhitungkan komisi yang diberikan kepada affiliate
Tiap perusahaan dapat menentukan berapa komisi yang diberikan kepada affiliate. Untuk itu, perhitungkan secara tepat berapa persen komisi yang akan didapatkan saat terjadi penjualan.
5. Sediakan kontrak kerjasama tertulis
Kontrak kerjasama secara tertulis terkadang dibutuhkan untuk menjadi bukti bahwa seseorang telah bergabung menjadi affiliate di perusahaan tersebut.
6. Tentukan target yang ingin dicapai
Untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal, cobalah untuk menentukan target di matriks apa saja yang ingin dicapai. Misalkan saja pada matriks leads, pembelian, atau clicks.
7. Lakukan evaluasi jika hasil kurang menguntungkan
Tidak ada salahnya mengevaluasi strategi pemasaran yang digunakan untuk mengoptimalkan bisnis perusahaan.
Berikut ini adalah strategi affiliate marketing yang efektif untuk affiliates atau affiliator.
- Pilihlah produk yang sesuai dengan tipe konten kamu
- Lakukan affiliate secara soft-selling
- Tentukan media sosial yang sesuai
- Kembangkan kreativitas kamu saat membuat konten
- Berikan review yang menarik namun tetap jujur
- Buatlah konten yang bertujuan mengedukasi dan tidak terlalu fokus pada komisi yang didapat
- Pahami ketentuan yang dibuat oleh perusahaan dari produk yang kamu promosikan
Baca juga: 12 Jenis Strategi Pemasaran yang Paling Efektif Beserta Contohnya
Itulah penjelasan mengenai apa itu affiliate marketing hingga strategi efektif yang bisa kamu coba. Tidak ada salahnya mencoba teknik pemasaran satu ini untuk bisnis kamu. Lakukan perencanaan yang tepat dan jika sudah, kamu bisa mengevaluasi apakah strategi satu ini cocok untuk dilanjutkan atau tidak.
Selain di EKRUT Media, kamu bisa mendapatkan informasi serta tips menarik dari EKRUT di YouTube EKRUT Official. Yuk, kembangkan kariermu bersama EKRUT! Sign up EKRUT sekarang juga agar kamu dapat memperoleh berbagai peluang kerja yang sesuai dengan minatmu.
Sumber:
- influencermarketinghub.com
- bigcommerce.com
- investopedia.com
- smartpassiveincome.com