Active listening adalah kemampuan untuk fokus pada pembicara, memahami informasi dan pesan yang disampaikan serta dapat merespon dengan serius.
Kemampuan ini menjadi salah satu keterampilan penting yang dibutuhkan oleh karyawan dalam bekerja.
Melalui keterampilan ini, orang yang berbicara kepadamu akan merasa dihargai. Nah, berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengasah skill active listening ini.
Perbedaan active listener dan passive listener
Terdapat perbedaan signifikan antara passive listener dengan active listener - EKRUT
Sebelum kamu merasa bahwa kamu memiliki skill ini, tak ada salahnya bila kamu memahami perbedaan antara active listener dan passive listener, yaitu:
- Passive listener adalah orang yang mampu merekam kata-kata dari pembicara namun kehilangan maksud dari pesan yang diutarakan tersebut. Mereka hanya akan menangkap setengah pesan dari pembicaraan yang disampaikan karena kebanyakan teralihkan dari gangguan yang diciptakan.
- Sedangkan active listener adalah orang yang terlibat dengan pembicara melalui isyarat non verbal seperti meminta konfirmasi dari informasi yang disampaikan atau dengan cara adanya kontak mata hingga gerakan mengangguk.
Baca juga: 8 Cara meningkatkan kemampuan komunikasi demi kemajuan karier
Contoh respon dari keterampilan active listening
Salah satu respon active listening yakni memberikan respon non-verbal - EKRUT
Supaya kamu lebih paham tentang active listening, berikut beberapa contoh respon yang menunjukkan bila kamu termasuk orang yang memiliki skill active listening.
- Mengajukan pertanyaan terbuka yang jawaban dari pertanyaan itu bukan antara ya atau tidak. Contoh, “Bila menurut kamu dengan melakukan analisis data mampu untuk mengembangkan konten, lalu jenis konten seperti apa yang kira-kira bisa dikembangkan?”
- Gunakan afirmasi verbal singkat, seperti mengungkapkan kata-kata “Ya betul saya setuju, saya mendengar itu, saya setuju”.
- Memperlihatkan empati menjadi bagian dari bentuk active listening karena dengan begitu kamu akan tahu apakah nada bicara pembicara sedang bersedih atau bahagia.
- Adanya respon non-verbal seperti anggukan, tersenyum dan kontak mata.
- Mengutip pembicaraan pembicara dengan menangkap inti dari informasi yang disampaikan.
Alasan pentingnya karyawan memiliki skill active listening
Alasan penting active listening yakni membangun kepercayaan - EKRUT
Sebelum membahas tentang cara mengasah skill active listening, ada baiknya kamu tahu alasan kenapa keterampilan ini begitu penting dimiliki oleh karyawan.
1. Meningkatkan pengetahuan atau pemahaman tentang berbagai topik
Salah satu alasan penting active listening adalah membantu karyawan untuk bisa mendapatkan informasi melalui apa yang disampaikan oleh pembicara, terutama pengetahuan baru di luar kemampuan yang kamu miliki.
Dengan memiliki keterampilan ini kamu akan lebih mudah untuk menyerap informasi, memahaminya dan kemudian mengingat informasi tersebut setelah disampaikan oleh orang lain.
2. Membangun kepercayaan
Saat seseorang dapat berbicara leluasa kepada kamu tanpa diselingi oleh berbagai macam interupsi, biasanya mereka akan lebih percaya untuk menjadikan kamu tempat yang nyaman untuk bercerita.
Kemampuan ini sangat membantu manakala kamu bertemu dengan calon pelanggan baru karena mereka akan lebih nyaman untuk mengutarakan apa yang dibutuhkan melalui produk yang dicari.
3. Menghindari kehilangan informasi penting
Lantaran dengan kemampuan active listening kamu akan lebih banyak mendengarkan, tak heran bila nantinya keterampilan ini akan membantumu menghindari kehilangan informasi penting.
Sebab, kamu akan selalu terlibat dengan pembicara dan mengingat hal-hal detail yang disampaikan.
4. Membantu membangun koneksi
Alasan terakhir kenapa penting adanya active listening adalah karena active listening membantumu dalam membangun koneksi atau hubungan yang baik, mau itu dengan rekan kerja atau pelanggan.
Seperti diungkap di atas, keterampilan ini membuat pembicara merasa dihargai sebab pendapat mereka didengarkan dan direspon dengan baik.
Baca juga: 12 Alasan pentingnya komunikasi dalam dunia kerja
Cara mengasah skill active listening
Cara mengasah skill listening yakni dengan berusaha memahami pesan yang disampaikan pembicara - EKRUT
Nah, supaya skill active bisa kamu asah dan pada akhirnya dapat membantu dalam perkembangan karier, berikut adalah beberapa cara mengasah skill active listening yang bisa kamu praktikkan.
- Berusaha pahami pesan yang dibicarakan pembicara dengan merenungkan informasinya. Kamu bisa mencatat hal-hal penting dari pembicaraan itu lalu mengajukan beberapa pertanyaan terbuka seperti di atas, atau pertanyaan menyelidik tentang masalah yang diangkat.
- Jangan mencoba menyela pembicara walaupun bentuknya adalah pertanyaan. Kamu bisa menahan keinginan untuk bertanya sampai pembicara memberi ruang untuk berdiskusi
- Respon pembicara dengan tepat. Saat dirinya meminta respon kepada audiens contohnya saat ia mengajukan pertanyaan kepada audiens kamu dapat menjawab pertanyaan tersebut.
- Gunakan bahasa tubuh untuk menunjukkan bila kamu mendengarkan pembicara dengan baik. Lantaran pastinya pembicara akan membaca bahasa tubuh audiens seperti saat audiens mampu membaca bahasa tubuh pembicara.
- Tuliskan catatan singkat di mana kamu akan membuat pertanyaan untuk diajukan kepada pembicara.
Itulah 5 cara mengasah skill active listening dengan tepat.
Baca juga: 6 Manfaat networking bagi perkembangan karier
Bila kamu memperhatikan cara-cara di atas, kamu akan tahu bahwa keterampilan active listening adalah kemampuan yang dapat dipelajari dan sangat bermanfaat dalam perkembangan karier terutama untuk membangun komunikasi yang efektif.
Sumber:
- Indeed.com
- myseco.militaryonesource.mil