Dalam sebuah bisnis aktivitas jual beli hingga utang piutang atau yang lebih dikenal sebagai account payable dan account receivable adalah hal yang umum terjadi. Simak penjelasan selengkapnya mengenai account receivable berikut ini.
Apa itu account receivable?
Account receivable adalah istilah piutang dagang dalam kegiatan bisnis - Pexels
Account receivable adalah istilah untuk piutang dagang, aktivitas penagihan kewajiban pembayaran kepada pihak yang berutang. Account receivable adalah catatan transaksi pihak lain atas perusahaan yang meminjam uang kepada pihak tersebut, seperti catatan utang milik penjual untuk menagih konsumen yang berutang. Account receivable adalah akun aset yang melacak pihak ketiga yang berutang kepada perusahaan kamu. Pihak ketiga di sini adalah bank, organisasi, perusahaan atau perorangan.
Salah satu contoh umum account receivable adalah jumlah yang terutang kepada perusahaan untuk barang yang dijual atau layanan yang disediakan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan. Setelah barang dan jasa diterima pelanggan, penjual akan menerbitkan invoice agar pembeli dapat membayarkan utang pada tempo yang sudah ditetapkan.
Catatan utang dibuat saat konsumen sudah membeli barang dagangan yang diperjual belikan menggunakan sistem kredit atau pembayaran di muka. Account receivable adalah pencatatan uang yang diutangkan pelanggan dicatat dalam pembukuan. Banyak perusahaan yang menerapkan sistem pembayaran kredit untuk menjual barang dagangan atau jasa yang tersedia serta menghabiskan stok agar terhindar dari kerugian.
Baca juga: 18 Aplikasi Pengatur Keuangan Terbaik Untuk Android Dan IOS
3 Ciri account receivable
Salah satu ciri account receivable adalah tanggal jatuh tempo pembayaran utang dagang - Pexels
Ciri-ciri account receivable adalah sebagai berikut.
1. Tanggal jatuh tempo
Tanggal jatuh tempo adalah waktu yang ditetapkan bersama untuk membayar utang. Pada tanggal tersebut, kreditur berhak menagihkan utang yang wajib dibayar oleh debitur, dalam hal ini adalah konsumen. Tanggal jatuh tempo dapat dilihat dari umur piutang, biasanya perusahaan menggunakan dua jenis pengukuran umur piutang yaitu harian dan bulanan. Umumnya, kreditur akan menerapkan sistem denda kepada debitur yang terlambat membayar sesuai tanggal jatuh tempo, sehingga debitur harus membayar biaya yang lebih besar dari seharusnya.
2. Umur jatuh tempo
Ada dua jenis umur jatuh tempo yaitu harian dan bulanan. Untuk umur utang dalam harian, tanggal jatuh tempo akan ditetapkan dalam hitungan tersendiri. Sementara untuk umur piutang bulanan, tanggal jatuh tempo ditetapkan pada tanggal transaksi dibuat, kemudian penagihan akan dilakukan di setiap tanggal yang sama dan berlaku untuk bulan-bulan selanjutnya. Contohnya jika tanggal jatuh tempo ditetapkan di tanggal 5, maka debitur wajib membayar utang sebelum atau maksimal pada tanggal 5 di setiap bulannya. Jika tidak, debitur akan dikenakan denda seperti yang sudah disebutkan di atas.
3. Nilai jatuh tempo
Nilai jatuh tempo adalah total nilai transaksi utama ditambah dengan nilai bunga. Saat pembeli melakukan transaksi dengan cara kredit, mereka memiliki kewajiban untuk membayar bunga. Bunga ini diberlakukan sebagai konsekuensi dari perpanjangan waktu pembayaran yang diajukan debitur kepada kreditur. Bunga juga merupakan kompensasi bagi kreditur atas waktu pelunasan kredit yang dilakukan debitur.
Baca juga: Lunasbos, Aplikasi Antilupa Utang
Kenapa account receivable penting?
Alasan mengapa account receivable penting adalah agar tidak menimbulkan masalah pada arus kas perusahaan - Pexels
Saat pelanggan terlambat membayarkan utang, penjual akan merugi dan tidak memperoleh laba. Hal ini akan menimbulkan masalah pada arus kas bisnis perusahaan. Oleh karena itu, penjual akan menerapkan perhitungan rasio perputaran piutang atau account receivable turnover ratio untuk melacak pembayaran yang melebihi tanggal jatuh tempo. Account receivable turnover ratio ini melibatkan perhitungan sederhana untuk mengetahui cepat lambatnya pembayaran utang oleh konsumen. Cara memperolehnya adalah dengan menghitung total penjualan bersih dibagi dengan rata-rata piutang. Ketika berhadapan dengan pelanggan tetap dan dapat diandalkan, bisnis bisa mendapatkan keuntungan dari menjual barang dan jasa secara kredit.
Hal ini mungkin dapat menghasilkan lebih banyak penjualan dengan cara ini serta mengurangi biaya transaksi. Contohnya, sebuah bisnis lebih baik menagih pelanggan yang andal secara berkala dibandingkan memproses banyak pembayaran kecil. Yang menjadi masalah adalah ketika piutang mencerminkan uang yang terutang oleh pelanggan yang tidak dapat diandalkan. Pelanggan yang gagal membayar dapat membuat bisnis menerima kerugian. Untuk memperhitungkan risiko ini, bisnis mendasarkan pelaporan keuangan mereka pada asumsi bahwa tidak semua piutang mereka akan dibayar oleh pelanggan. Akuntan menyebut bagian ini sebagai penyisihan piutang tak tertagih.
Baca juga: 6 Cara Menjadi Konsultan Keuangan Yang Hebat
Cara mendapatkan account receivable
Salah satu cara mengumpulkan account receivable adalah menghubungi pelanggan secara langsung - Pexels
Mengumpulkan account receivable adalah salah satu hal yang dapat menyulitkan staf dan membuat sakit kepala, padahal hal ini sangat penting untuk meningkatkan arus kas perusahaan. Beberapa debitur mungkin dapat menjadi penghambat karena mereka tidak membayarkan utang tepat waktu pada tanggal jatuh tempo. Beberapa cara untuk mendapatkan account receivable adalah sebagai berikut.
- Menghubungi pelanggan. Membuat panggilan telepon dan menghubungi pelanggan secara langsung mungkin bukan hal yang menyenangkan. Namun, ini adalah hal tercepat yang dapat dilakukan agar pelanggan membayar utang mereka dan perusahaan terhindar dari kerugian.
- Menetapkan standar prosedur. Perusahaan perlu membuat standar prosedur dalam mengumpulkan account receivable untuk mempermudah staf yang bertanggung jawab atas pekerjaan ini. Dengan ini, staf dapat lebih mudah mengerjakan tugas mereka karena perusahaan telah menyiapkan prosedur kapan staf harus menagih debitur juga skrip panggilan telepon yang dapat mereka ikuti pada setiap tahap.
- Melatih karyawan. Selain memberikan prosedur penagihan, perusahaan juga perlu melatih karyawan untuk siap melaksanakan tugas ini karena mungkin saja staf berbicara dengan debitur yang sulit diajak bicara atau yang mudah mengelak. Selain itu, penting juga bagi karyawan untuk menagih dengan sopan dan hormat agar pelanggan tidak tersinggung dan tetap mengulangi pembelian, karena mungkin saja debitur tidak bisa membayar karena sedang dalam masa sulit. Padahal debitur tersebut dapat menjadi pelanggan yang menguntungkan di masa depan. Sehingga karyawan perlu pelatihan agar mereka tahu bagaimana cara berbicara yang tepat.
- Meninjau laporan. Perusahaan atau manajer perlu meninjau laporan account receivable agar dapat mengetahui piutang yang sudah terlalu lama tidak dibayar, karena untuk beberapa bisnis kecil, hal ini terkadang menjadi sesuatu yang terlewatkan.
- Menghitung rata-rata piutang harian yang beredar. Hal ini adalah indikator kinerja utama yang sangat baik untuk melacak kemajuan bisnis dalam meningkatkan proses pengumpulan account receivable.
- Mengubah jatuh tempo laporan. Umumnya program akuntansi mengatur laporan piutang untuk menangkap piutang telah jatuh tempo pada 30, 60, atau lebih dari 90 hari. Jika diizinkan, perusahaan dapat menyetel ulang jatuh tempo menjadi 25, 50, dan 75 hari. Sehingga bisnis tidak perlu menunggu hingga faktur lewat 30 hari untuk menelepon pelanggan.
- Mengubah panggilan penagihan menjadi panggilan layanan pelanggan. Saat faktur mencapai 25 hari, karyawan yang bertanggung jawab untuk penagihan dapat membuat panggilan kepada pelanggan untuk menanyakan kepuasan mereka atas produk dan layanan yang diberikan sambil mengingatkan bahwa tanggal jatuh tempo faktur akan datang dalam beberapa hari lagi. Hal ini dapat membuat pelanggan lebih dihargai atas kepuasan mereka dan tidak hanya ditelepon untuk diingatkan membayar tagihan.
- Mempekerjakan pegawai paruh waktu. Jika karyawan di perusahaan sudah tidak sanggup menangani pelanggan yang belum membayar, perusahaan dapat mempekerjakan pegawai paruh waktu untuk membantu mereka. Dengan ini, bisnis dapat terbantu untuk melakukan penagihan dengan biaya terjangkau.
- Menawarkan rencana pembayaran. Perusahaan dapat menawarkan paket pembayaran kepada pelanggan yang agar mereka dapat membayar sebagian nilai jatuh tempo pada satu waktu selama beberapa bulan ke depan.
- Menyewa agen penagihan. Jika perusahaan kesulitan dalam menagih kepada beberapa klien yang sedang mengalami masa sulit. Menyewa agen penagihan adalah hal yang dapat dicoba, karena umumnya agen penagihan yang baik dapat membantu pelanggan mengetahui tagihan mereka yang tertunda tanpa merusak hubungan kreditur dengan debitur.
- Mempertimbangkan pemfaktoran. Ada pilihan untuk sebuah bisnis menjual piutangnya (faktur yang belum dibayar) kepada perusahaan lain (faktor) dengan harga diskon. Seringkali biaya dan risiko merusak hubungan pelanggan lebih besar daripada manfaatnya. Faktor membayar bisnis persentase dari nilai nominal faktur dan kemudian faktor tersebut mencoba untuk menagih piutang dari pelanggan, faktor tersebut adalah jenis agen penagihan.
Baca juga: 5 Contoh Format Laporan Keuangan Bulanan Excel
Contoh account receivable
Pembayaran kartu kredit adalah salah satu contoh pembayaran account receivable - Pexels
Investopedia menjelaskan bahwa account receivable mempermudah pelanggan untuk melakukan pembayaran secara fisik untuk transaksi yang terjadi setiap hari. Contoh account receivable adalah perusahaan listrik seperti PLN atau perusahaan air seperti PAM. PLN dan PAM menagih pembayaran kepada konsumen pada awal bulan setelah konsumen menggunakan listrik dan air di bulan sebelumnya. Hal ini dilakukan karena jumlah penggunaan listrik dan air bersifat fluktuatif sehingga konsumen akan membayarkan piutang mereka kepada perusahaan sebesar biaya penggunaan yang sudah mereka gunakan pada bulan sebelumnya.
Contoh lain dengan besaran nilai jatuh tempo yang sama setiap bulan yang harus dibayarkan debitur adalah perusahaan internet Telkom Indihome. Setiap bulannya pada tanggal jatuh tempo yaitu tanggal 5-20, pelanggan harus membayarkan biaya penggunaan mereka. Berbeda dengan PLN dan PAM, besaran biaya yang dibayarkan pelanggan Indihome tidak terpengaruh dengan berapa besar penggunaan internet mereka. Pelanggan wajib membayarkan nilai jatuh tempo yang sama seperti yang sudah ditentukan pada awal pembelian paket internet.
Baca juga: 10 Cara Mengatur Keuangan Yang Mudah Dan Efektif
Jika kamu saat ini masih belum memiliki pekerjaan, coba daftarkan diri kamu untuk menjadi talent di EKRUT. Semua proses dan bantuan professional di talent marketplace EKRUT gratis. Kamu – sebagai talent atau employer – bisa langsung direkrut dan merekrut kandidat yang sesuai. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, daftar sekarang di EKRUT!
Account receivable adalah hal yang biasa dalam berbisnis. Kamu hanya perlu memastikan untuk selalu membayarkan utang pada tanggal jatuh tempo yang sudah ditetapkan agar tidak terkena denda. Di sini penjual, untuk mendapatkan arus kas bisnis yang tetap lancar, kamu harus disiplin dalam membuat catatan piutang juga mengingatkan konsumen untuk membayar tepat waktu. Zaman sekarang, banyak dompet digital yang punya fitur pengingat pembayaran pada tanggal jatuh tempo, tonton video tentang tren penggunaan dompet digital berikut ini.
Sumber:
- investopedia
- corporate finance institute
- sfmagazine
- hashmicro