Cuti merupakan salah satu hak yang diterima oleh karyawan. Namun tak jarang, dibutuhkan perjuangan untuk mengajukannya. Pasalnya. tak jarang proses pengajuannya terbilang sulit dan tidak menjamin akan disetujui atasan. Padahal, setelah bekerja begitu keras, cuti sangat dibutuhkan.
Agar pengajuan cutimu berjalan lancar dan disetujui, kamu perlu tahu tips pengajuan cuti yang benar.
Perhatikan hal ini saat kamu akan mengirimkan pengajuan cuti
Sebelum cuti, pastikan kamu sudah menyelesaikan pekerjaanmu dengan baik agar atasanmu senang dan kamu bisa liburan dengan tenang - EKRUT
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum maju menemui atasanmu.
1. Pilih waktu terbaik
Hal pertama yang perlu kamu perhatikan dalam mengajukan cuti adalah memilih waktu terbaik untuk mengajukannya. Rencanakan permintaan kamu untuk cuti ketika atasan akan bersikap paling reseptif atau tidak dalam keadaan emosional. Hindari waktu, hari, atau bulan yang penuh tekanan.
Baca juga: Jika alami 8 tanda ini, artinya kamu butuh cuti secepatnya!
2. Selesaikan tugas
Agar pengajuan cutimu disetujui oleh atasan. Pastikan seluruh pekerjaanmu terkendali dan dikelola dengan baik pada saat mengajukan cuti. Hal ini akan membuat atasan lebih tenang untuk memberikanmu cuti.
Jika memungkinkan, sebutkan juga bahwa kamu telah menyelesaikan tugasmu. Jadi, sebaiknya kamu menanyakan kepada perusahaan mengenai kemungkinan untuk mendapatkan cuti. Hindari meminta cuti saat perusahaan sedang dalam masalah.
3. Buat rencana tahunan
Memiliki rencana tahunan dapat membantumu memanfaatkan cuti dengan efisien. Jangan sampai rencana liburanmu bentrok dengan acara atau proyek besar kantor. Selain itu, jangan lupa untuk mendiskusikannya dengan atasan, ya!
4. Ajukan secara formal
Biasanya cuti perlu diajukan secara formal. Namun, hal itu kembali lagi pada kebiasaan perusahaan tempat kamu bekerja. Selain dengan meminta persetujuan atasan, kamu perlu mengisi formulir atau mendaftarkannya pada personalia.
Ada juga yang hanya harus mengisi aplikasi atau mengirim email kepada bos serta pihak terkait lainnya. Untuk itu, jangan lupa melengkapi dokumen yang dibutuhkan sebelum mengambil cuti sehingga liburan berjalan lancar.
Baca juga: 3 Contoh surat cuti menikah untuk karyawan
5. Jangan minta cuti saat tim sibuk
Pertimbangkan pasang surut dan arus aktivitas di divisi kamu sebelum meminta cuti untuk berlibut. Hindari saat-saat sibuk ketika atasanmu membutuhkan semua kaki tangannya untuk menyelesaikan tugas sebelum deadline.
Jika laporan tahunan kamu jatuh tempo pada awal bulan, maka kamu pasti kesulitan meminta waktu istirahat di pekan-pekan sebelum tenggat waktu itu.
6. Delegasikan tugas
Saat mendekati waktu cuti, pastikan kamu telah mengkomunikasikan pada rekan kerja, anggota tim atau mungkin atasan. Jangan lupa buat daftar pekerjaan atau tugas yang perlu didelegasikan. Hal ini dilakukan agar tanggung jawab tim tidak terbengkalai selama cuti.
7. Tetap bertanggung jawab
Agar permintaan cuti dikabulkan, pastikan atasan bisa mempercayaimu. Berikan jaminan bahwa tugasmu tidak akan terbengkalai. Terlebih, jika rekan-rekan satu divisi sedang dalam periode sibuk-sibuknya. Yakinkan atasan bahwa kamu tetap mengutamakan pekerjaanmu.
Ketika kamu sudah terlalu lelah dengan pekerjaan kantor hingga membuatmu stres, cuti merupakan salah satu cara agar kamu dapat kembali semangat bekerja.
Tapi ingatlah bahwa sekalipun cuti adalah hakmu, kamu juga harus memastikan bahwa pekerjaanmu telah selesai dengan baik, kamu sudah menginformasihkan hal ini kepada rekan kerja, dan meninggalkan beberapa dokumen yang mungkin akan dibutuhkan oleh rekan kerjamu.
Semoga proses pengajuan cutimu berjalan dengan lancar, ya!
Referensi:
- thebalancecareers.com
- job-like.com