Menyadari kebutuhan SDM teknologi yang semakin meningkat, Google bersama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) beserta beberapa startup besar seperti Gojek, Traveloka, Tokopedia dan perguruan tinggi di Indonesia menyelenggarakan program Bangkit atau Bangun Kualitas Manusia Indonesia.
Program Bangkit adalah program pengembangan kompetensi mahasiswa khususnya di bidang teknologi. Di mana di dalamnya terdapat berbagai kursus yang disediakan bagi mahasiswa seperti,
- Machine Learning (ML) selama 1 semester disertai dengan sertifikat TensorFlow Developer.
- Cloud Computing selama 1 semester dengan sertifikat Cloud Engineer.
- Mobile Development selama 1 semester dengan sertifikat Associate Android Developer.
Untuk mengikuti program ini, mahasiswa bisa mendaftar melalui situs resmi yang disediakan. Namun, pendaftaran kini telah ditutup sejak 14 Januari 2021 lalu.
Ini merupakan periode kedua program Bangkit yang berhasil diselenggarakan. Sebelumnya pada 2020 lalu ada sekitar 2500 peserta yang mendaftar tetapi hanya 300 peserta yang diterima.
Sementara untuk periode 2021 ini peminatnya semakin meningkat ada sekitar 40.000 mahasiswa yang mendaftar. Namun, hanya sekitar 3.000 kandidat saja yang terpilih.
Dengan mengikuti program ini mahasiswa setara mengikuti perkuliahan dalam 20 SKS. Tak hanya itu, mahasiswa juga diberikan keterampilan lainnya seperti design thinking, entrepreneurship, komunikasi, kepemimpinan, hingga keterampilan presentasi.
Menariknya program ini juga bekerja sama dengan Stanford University dalam program University Innovation Fellow. Sehingga peserta yang telah selesai mengikuti program Bangkit bisa berkesempatan melakukan magang di universitas tersebut.
Peserta yang menyelesaikan program hingga akhir juga berkesempatan untuk menghadiri virtual career fair yang menjadi akses peluang untuk bisa bekerja di perusahaan terkemuka di Indonesia.
Kamu tertarik mengikuti program ini? Tunggu tahun depan ya!
Sumber:
- Antaranews.com
- JPNN.com
- Grow.google.com